Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seminggu, Perompak Paksa Sinar Kudus Ikut Jadi Bajak Laut  

image-gnews
Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Iklan
TEMPO Interaktif.- Tahu seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus dari Indonesia, negara yang mayoritas warganya adalah muslim, para perompak itu sempat hampir membatalkan niat mereka menyandera. Meski begitu, Sinar Kudus tak dilepas begitu saja.

Muhammad Sallah, bos perompak itu, mengajukan syarat: awak Sinar Kudus harus mau membantu mereka mencari kapal yang bisa dirompak. “Mereka menjanjikan akan melepas kami kalau dapat target perompakan baru,” kata Kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Juari dalam percakapannya dengan Tempo, awal Mei lalu.

Diturutikah permintaan itu? “Ya, kami turuti. Seminggu kami diajak muter-muter, tapi enggak dapet,” kata Kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Juari sambil terkikik. “Mereka enggak tahu saya sudah menghubungi 'dunia' kalau kami dalam sandera”

Usut punya usut, keberadaan para perompak di atas kapal Sinar Kudus ternyata sudah diketahui dan disiarkan ke seluruh nahkoda kapal oleh petugas keamanan laut. Pengumuman itu disampaikan menyusul sinyal yang dikirimkan Sinar Kudus ke PT Samudera Indonesia, juga ke petugas keamanan perairan.

Oleh karena itu, seluruh nahkoda diminta menjaga jarak sejauh 100 mil dari Sinar Kudus yang diidentifikasi sebagai kapal perompak. Inilah yang menyulitkan perompak mendapatkan korban pengganti dan memutuskan membajak Sinar Kudus.

Namun, bukan itu saja yang menjadi hambatan perompak tak mendapat target sasaran perompakan baru. Problem utama lain adalah Kapal Sinar Kudus kalah cepat dengan kapal yang disasar untuk dibajak. “Bagaimana mungkin mengejar kapal yang lewat 13-14 knot atau bahkan 20 knot. Sementara kami hanya 11-12 knot,” kata Masbukin, mualim Sinar Kudus. “Baru didekati sudah lari.”

Aksi ini, menurut Slamet, sebenarnya merugikan mereka. Soalnya kondisi di sana juga sesungguhnya sangat tak aman. Seminggu berputar-putar, tak satu pun dapat sasaran. Malah di saat bersamaan, ada kelompok lain yang ikut mengejar sasaran bersama.

Perburuan pertama, Sinar Kudus dibawa ke Perairan Pakistan. Ternyata sudah ada perompak lain yang ikut berebut. “Kami menghindar dari mereka,” kata Masbukin.

Lalu kapal dibawa ke arah Oman dan Yaman. Lagi-lagi di situ sudah ada yang merebut. Di Perairan Iran, sempat juga ada kapal kargo Emperor Yunani, didekati dengan jarak kurang lebih dua mil. Di situ, bos perompak menitahkan anak buahnya menurunkan speed boat untuk mengejar Emperor.
Selama 15 menit, terjadi baku tembak. Tapi aksi itu gagal, dan perompak Somalia itu kembali ke Sinar Kudus. Penasaran, Masbukin bertanya. “Kenapa gagal?”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para perompak itu mengaku. “Kami ditembaki dari atas.”
“Rupanya kapal itu ada tentaranya,” kata Masbukin lagi dengan terkekeh.

Baku tembak itu tak pelak menciutkan nyali perompak yang memilih kabur. “Mereka takut juga kalau dilawan,” kata Sugiyanto, Kepala Mesin Sinar Kudus.

Muter-muter tak karuan itu menguras persediaan bahan bakar. Akhirnya Sinar Kudus ditarik ke Perairan Somalia dan buang jangkar, tiga mil mendekati kampung perompak pada 23 Maret. Saat itu sekaligus dimulainya negosiasi.

Mengajak korban ikut merompak ternyata tak dialami Sinar Kudus saja. Belakangan diketahui, modus ini dilakukan perompak kalau mereka mendapat kapal bajakan yang kurang sesuai 'standar' gemuk mereka.

“Ternyata setelah sampai di sana (Somalia), ada juga kapal yang berhasil mencarikan kapal bajakan yang sesuai, ternyata malah ikut dibajak juga. Jadi, dua-duanya dapat, deh, ” kata Masbukin memungkas.

WIDIARSI AGUSTINA | BUNGA MANGGIASIH | HARI TRI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Perompak Somalia
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.