TEMPO Interaktif, Magelang - Puluhan biksu dari delapan negara, yakni Laos, Myanmar, Singapura, Thailand, Tibet, Kamboja, Amerika, dan Australia turut serta dalam puncak perayaan waisak yang digelar di pelataran Candi Borobudur, Selasa, 17 Mei 2011.
Pada puncak perayaan waisak itu ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia mengikuti detik-detik Waisak yang jatuh tepat pukul 18.08.23 WIB dengan dipimpin Bante Wongsin Labhiko Mahatera dari Thailand. "Biksu delapan negara datang atas inisiatif sendiri,” kata Wakil Ketua Panitia Walubi Andreastama.
Para biksu dari luar negeri itu sebagain sudah datang sejak persemayaman air berkah di Candi Mendut akhir pekan lalu sebagai awal pembukaan waisak. Yang datang sejak awal Tri Suci itu turut pula dalam pindapata (pemberian sedekah) yang digelar pada Senin, 16 Mei. "Ada juga yang baru datang pas puncak Waisak," katanya.
Dalam perayaan Waisak itu, selama sekitar 10 menit, umat Buddha melakukan meditasi dan perenungan. Mereka melakukan sikap anjali, yakni duduk bersila dengan tangan bersedekap di depan dada. Umat Buddha dengan khusyuk menghayati perjalanan Pangeran Siddharta Gautama, sang mahaguru yang menjadi contoh dan teladan hidup.
Sejak pagi, Candi Borobudur membludak dengan kunjungan wisatawan yang jumlahnya, menurut pihak pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarnoi, sempat tembus hingga sepuluh ribu orang.
"Naik tiga kali lipat lebih dibanding hari biasa. Turis manca cukup banyak karena ingin lihat Waisak dan pelepasan seribu lampion," kata Pujo.
PRIBADI WICAKSONO