TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat intelijen Rizal Darmaputra memprediksi ancaman peledakan oleh kelompok Al-Qaidah yang dibocorkan situs whistleblower Wikileaks akan terwujud dalam waktu tidak terlalu lama. “Sepertinya tidak sampai satu tahun," ujarnya terkait ancaman kelompok Al-Qaidah yang akan meledakan nuklir jika Usamah ditangkap atau tewas.
Menurut Rizal, ancaman teroris yang diposting melalui situs Wikileaks itu bisa jadi acuan intelijen. “Data wikilekas itu sudah jadi bagian data intelijen,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 4 Mei 2011.
Ancaman peledakan yang dilontarkan kelompok Al-Qaidah itu tidak main-main. Rizal menyebutkan, setelah kematian pemimpin mereka, kelompok itu terus melakukan konsolidasi. “Buat mereka itu (konsolidasi) tidak sulit karena memiliki sistem dan back up personel yang sudah kuat,” ujarnya.
Menurut Rizal, arah perlawanan selanjutnya yang dilancarkan kelompok garis keras ini bakal membesar. Pendudukan Amerika Serikat di negara Afganistan, Irak, serta pendudukan Israel di Palestina menjadi simbol perlawanannya. “Tidak bakal mengalami perubahan, selama pendudukan di tiga negara itu tetap berlangsung,” ujarnya.
Bukan hanya itu, pola penyerangan yang dilancarkan kelompok perlawanan ini pun berubah. Bila sebelumnya menggunakan cara asimetric warfare yang mengandalkan pendanaan dari Usamah, sekarang berubah ke arah hybrid warfare, yakni kombinasi sistem kejahatan antara individu, kelompok, serta jaringan kriminal internasional. “Sistemnya telah banyak berubah,” ucap Rizal lagi.
Soal pendanaan, Rizal melihat kekayaan opium di Afganistan masih menjadi salah satu sumber pendanaan bagi Al-Qaidah dan Afganistan. Mereka telah menyiapkan jalur khusus yang telah didesain, mulai distribusi, hingga penjualan yang dikelola kelompok bersenjata.
Bahkan dana ilegal yang berasal dari pencucian uang pun ikut berperan dalam menyokong pendanaan teroris. “Seperti simbiosis, semuanya saling berperan,” ujarnya. “Ada perusahaan ilegal, juga bankirnya yang mengetahui perputaran dana ilegal,”
Sebelumnya, situs Wikileaks membocorkan data tahanan teroris di Guantanamo yang menyebutkan bila kelompok Al-Qaidah pimpinan Usamah telah menyembunyikan sebuah bom nuklir dan akan meledakannya apabila Usamah tertangkap atau tewas. Bukan cuma bom nuklir, kelompok ini disebutkan tengah menyiapkan bom kimia.
JAYADI SUPRIADIN