Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai membuka kegiatan Pencanangan Nasional Bakti Sosial KB-Kesehatan kerja sama BKKBN dan TNI di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu 4 Mei 2011.
Agus mengemukakan, MT Gemini berbendera Singapura. “Karena itu, dalam pembebasannya kita sangat bergantung pada keputusan yang diambil negara Singapura,” katanya.
Agus mengatakan, jika nantinya Singapura mengajak bekerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia, TNI siap membantu. “Tapi, jika Singapura menginginkan cara penyelesaiannya dengan cara mereka, ya tentunya kita harus menghormati,” katanya.
Ditanya tentang apa yang akan dilakukan TNI untuk ikut melakukan pengamanan di wilayah yang rawan dari perompak Somalia, Agus mengatakan TNI sudah menempatkan dua orang perwira Angkatan Laut sebagai staf di dalam Combined Task Force (CTF) 151 yang berada di teluk Aden.
Agus mengemukakan, Indonesia memang tidak ikut dalam task force yang terdiri atas 20 negara tersebut. “Namun, kami sudah menempatkan dua perwira AL sebagai staf. Kami berharap kedua perwira itu bisa ikut menanggulangi permasalahan pembajakan,” katanya.
Perompak Somalia membajak kapal MT Gemini milik perusahaan Singapura, saat meninggalkan perairan Kenya dan menuju Somalia pada 30 April 2011.
Selain 13 warga Indonesia, perompak juga menyandera 12 kru lainnya. Mereka adalah lima warga Cina, empat warga Korea Selatan, dan tiga warga Burma.
ANGGA SUKMA WIJAYA