TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendengar kabar penyanderaan kapal MT Gemini milik perusahaan Singapura yang di dalamnya terdapat 13 awak kapal warga Indonesia. Hal itu dilaporkan saat sejumlah menteri dipanggil di Cikeas, Senin 2 Mei 2011. "Presiden minta dilakukan koordinasi," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan, Selasa, 3 Mei 2011.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri sudah melakukan upaya komunikasi dengan Pemerintah Singapura. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene menyatakan pemerintah tengah mengupayakan pembebasan bagi warga Indonesia yang disandera perompak di kapal MT Gemini.
"Kami tak akan lepas tangan," katanya. Namun, Michael belum bisa memaparkan langkah yang akan dilakukan untuk membebaskan 13 WNI di Kapal Gemini. Menurut Michael, pihaknya telah mengabarkan kepada keluarga 13 WNI yang disandera perompak.
Menurut Julian, langkah awal yang akan dilakukan pemerintah adalah melalui komunikasi. Hal itu dalam konteks, kapal itu berbendera bukan berbendara Indonesia, sehingga komunikasinya di bawah domain atau otoritas negara lain. "Pemerintah berharap Pemerintah Singapura segera mengambil tindakan dan memastikan keselamatan semua awak kapal," kata Julian.
EKO ARI WIBOWO