Untuk melawan paham NII, kata Toisutta, bukanlah dengan cara kekerasan, melainkan dengan soft-power. Salah satunya, menggunakan pendidikan melalui pembangunan karakter.
Dengan pembangunan karakter itu, kata Toisutta, diharapkan dapat mencegah anak-anak melakukan hal-hal yang menyimpang dan tidak baik. "Dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dibangun karakternya, kecintaan terhadap bangsa, rasa hormat terhadap orang tua, itu yang sudah hilang sekarang," katanya.
Keterlibatan semua komponen masyarakat untuk melawan radikalisme dan ideologi NII menjadi sangat penting. Ia menambahkan, setiap bupati dan juga Komandan Komando Distrik Militer (dandim) di daerah-daerah juga dapat turut mencegah tindakan radikalisasi. "Dandim mendukung penuh kebijakan bupati selama tetap dalam rambu," ujarnya.
RIRIN AGUSTIA