Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Prof.Drs. Edy Yuwono, Ph.D. mengatakan Paulus Israwan Setyoko merupakan guru besar ke-4 di FISIP dan ke-45 di Unsoed, sedangkan Agus Suroso merupakan guru besar ke-10 di Fakultas Ekonomi dan ke-46 di Unsoed. “Ini akan menjadi salah satu penopang Unsoed menjadi Universitas kelas dunia yang berbasis pemberdayaan pedesaan,” kata Edy, Kamis, 28, April 2011.
Paulus Israwan dalam pengukuhan tersebut membacakan pidato ilmiahnya yang berjudul "Administrasi Negara dan Kebijakan Politik: Mewujudkan Keadilan Sosial Melalui Proses Deliberatif. “Orasi ini berisi tentang otonomi daerah yang saat ini sering kali ditumpangi kepentingan kelompok-kelompok tertentu,” kata dia.
Kepentingan tersebut, kata dia, pada akhirnya akan menjauhkan fungsi pelayanan publik terhadap masyarakat. Ia menyebutkan, sistem administrasi di daerah otonom seringkali tidak efektif sehingga pelayanan terhadap masyarakat terabaikan.
Persoalan pemekaran daerah juga menjadi salah satu bahasan dalam orasinya. Ia bisa memahami mengapa banyak daerah berniat membentuk daerah otonom sendiri karena pelayanan tidak secara langsung menyentuh masyarakat.
Sementara, Agus Suroso dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Not Red Not Blue but Purple Ocean Strategy" menyoroti masalah persaingan dagang yang saling mematikan. “Telah terjadi revolusi dalam bidang pemasaran,” kata dia.
Ia mencontohkan, sejumlah produsen komputer jinjing yang saling "membanting" harga demi meraih pasar. Selain itu, kreasi baru juga banyak muncul untuk menarik konsumen. “Di dunia media juga terjadi persaingan seperti TV One dan Metro TV yang berusaha menghadirkan berita dengan mengandalkan kecepatan,” imbuhnya.
ARIS ANDRIANTO