Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Remaja dan Calon Mahasiswa Jadi Target NII  

image-gnews
TEMPO/ Muradi
TEMPO/ Muradi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mabes Polri akan menelusuri perekrutan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Selain Pulau Jawa yang menjadi target wilayah garapan, aksi perekrutan terutama juga dilakukan di Jawa Barat.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, yang menjadi target perekrutan umumnya kalangan remaja yang baru masuk perguruan tinggi. "Modusnya, mencuci otak saat mahasiswa baru mengikuti orientasi kegiatan tertentu."

Setelah direkrut, anggota biasanya diwajibkan menyetor sejumlah dana untuk membiayai aktivitas NII. Sebagian dari mereka bahkan dilarang menjalin komunikasi dengan keluarganya. Itu artinya, "Mereka (telah) merampas kemerdekaan seseorang," kata Boy.

Sejak 2009, menurut Boy, polisi sudah memproses 17 perekrut anggota NII ke pengadilan. Mereka sudah divonis dengan hukuman rata-rata 2,5 tahun. Meski demikian, menurut pantauan polisi, juru rekrut NII terus bergerak.

Sejumlah perguruan tinggi di Jawa menerima laporan dari orang tua mahasiswa bahwa anaknya menjadi korban penculikan NII. Sejak 2008, misalnya, ada 15 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang yang hilang.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi menyatakan 4 mahasiswanya juga menjadi korban perekrutan NII. Adapun Direktur Kemahasiswaan UGM, Haryanto, menduga korban NII di kampusnya lebih dari 4 orang.

Di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, jaringan NII dikabarkan aktif mencari anggota. "Kami pernah menangani 43 mahasiswa yang didoktrin ikut jaringan NII," kata Abdul Rohman, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Seorang bekas pengikut NII di Surabaya, AN, mengisahkan pengalamannya kepada Tempo. Pria 30 tahun itu pertama kali mengenal NII pada April 2000, ketika baru lulus sekolah teknologi menengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu itu AN diajak teman sekolahnya mengikuti pengajian di sebuah rumah yang berkedok padepokan pencak silat. Di ruangan tertutup, AN bersama 5 orang lainnya diceramahi 3 mubalig NII.

Di papan tulis, mubalig NII menggambarkan Indonesia sebagai Mekah. Adapun NII diibaratkan Madinah. Untuk menjadi muslim yang benar, "Orang harus hijrah dari Indonesia ke NII," katanya, mengutip mubalig.

AN lalu diajak hijrah ke Jakarta dengan syarat membayar mahar Rp 1 juta. Dengan uang itu, AN disamakan dengan orang yang menunaikan ibadah haji.

Begitu dibaiat sebagai anggota, AN langsung diangkat sebagai kepala polisi NII Surabaya. "Kata mereka, badan saya kan besar." Di Surabaya, kata AN, waktu itu NII memerlukan beberapa polisi, lurah, dan camat.

Di lain waktu, mubalig NII menyamakan masyarakat Indonesia dengan apel dalam tong sampah. Karena tinggal di tempat najis, segala ibadah orang di luar NII tidaklah sah. "Kalau tak masuk NII, mending tidak usah salat sekalian," kisah AN, kembali mengutip mubalig.

Doktrin tidak perlu salat itulah yang membuat AN goyah. Dia pun tak betah karena pengurus NII sering mendatangi rumahnya untuk menagih uang mahar Rp 1 juta. Bila keluar, AN diancam akan dihukum pancung. Tapi, karena tak tahan, AN akhirnya memilih keluar.

RIKY FERDIANTO | FATKHURROHMAN TAUFIQ | BERNADA RURIT | SOHIRIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

2 hari lalu

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mendatangi Mabes Polri untuk memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023. Panji Gumilang diperiksa atas kasus dugaan penistaan agama, ujaran kebencian, berita bohong, Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hingga penyalahgunaan uang zakat. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

Kilas balik kasus Panji Gumilang yang dikenakan pasal penistaan agama dan dilaporkan melakukan pencucian uang (TPPU).


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

30 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

20 Desember 2023

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) menyampaikan keterangan disaksikan  Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

Densus 88 menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir.


Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

3 November 2023

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

"Mereka masing-masing ada di dalam suatu grup WhatsApp yaitu Kelompok Muslim United atau Maton Wasaton," ujar juru bicara Densus 88 Kombes Aswin.


Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

16 September 2023

Daud Beureueh. Foto : wikipedia
Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

Pascakemerdekaan, karena kecewa dengan pemerintahan Sukarno, Daud Beureueh memberontak. Dia mendirikan NII Aceh, ada alasan lainnya.


Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

28 Agustus 2023

Sejumlah mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengikuti acara cabut baiat massal mantan anggota NII di Asrama Haji Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 16 Agustus 2023. Sebanyak 121 orang mantan pengikut NII melakukan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ANTARA/Dedhez Anggara
Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap jika pengikut NII saat ini masih nyata dan banyak. Ia mengimbau warga tak gampang terpengaruh.


Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

28 Agustus 2023

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menghadiri rapat koordinasi permasalahan pencemaran udara di Jabodetabek di Kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Foto: TEMPO/NUR KHASANAH APRILIANI
Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

Ridwan Kamil mengatakan, negara siap merangkul dan memberikan perlindungan serta solusi masa depan bagi para pengikut NII yang telah bertobat.


Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

27 Juli 2023

Beredar video Panji Gumilang menyebut bahwa Al Quran bukanlah berasal dari perkataan Allah SWT. Ia menyatakan bahwa Al Quran adalah kumpulan dari perkataan Nabi Muhammad SAW. Dalam pendapatnya, Panji menyampaikan penggalan pertama dari ayat kedua surah Al Baqarah. Menurutnya, penggalan ayat itu menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah kalamullah alias perkataan Allah SWT. YouTube
Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

Modus dugaan pencucian uang yang dilakukan Panji Gumilang mulai terungkap.


Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

26 Juli 2023

Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang. YouTube/Al-Zaytun Official
Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Panji Gumilang dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama oleh Forum Pembela Pancasila dan NII Crisis Center. Bagaimana bunyinya?


Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

15 Juli 2023

Menko Polhukam Mahfud MD. ANTARA
Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

Mahfud Md mengungkap asal muasal berdirinya Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang. Hasil operasi intelijen untuk memecah NII.