Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nyaris Punah, Bahasa Dusner di Papua Tinggal Dipakai Tiga Orang

image-gnews
Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong
Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong
Iklan
TEMPO Interaktif, London - Tim akademisi dari Universitas Oxford Inggris dikirim ke pelosok Papua untuk menyelamatkan sebuah bahasa daerah yang hanya digunakan tiga orang.

Tiga orang tersebut merupakan masyarakat yang berbicara Dusner, bahasa kuno yang digunakan di sebuah desa nelayan dalam hutan di Papua, Indonesia.

Para ilmuwan nyaris terlambat dikirim karena gempa dan banjir di tempat itu hampir memusnahkan masyarakat pengguna bahasa Dusner. Bahasa itu sendiri masih digunakan dalam upacara pernikahan.

Peneliti dari Fakultas Linguistik, Filologi, dan Fonetik Universitas Qxford menemukan bahasa itu. Tim yang dipimpin Dr Suriel Mofu terbang ke Indonesia pada Oktober lalu untuk mencatat dan mendokumentasikan bahasa itu. 

Akan tetapi beberapa hari setelah ia terbang, banjir menghantam Papua sehingga tim dari Oxford tidak bisa memastikan apakah pengguna bahasa Dusner masih hidup atau tidak. Ketiga pengguna bahasa Dusner itu adalah dua wanita berusia sekitar 60 tahun dan pria berusia 70 tahun.

Kini, Dr Mofu telah menghubungi para pengguna Dusner. Dr Mofu pun memulai proyek 14 bulan untuk mencatat kosa kata dan tata bahasa Dusner.

Pemimpin proyek itu, Profesor Mary Dalrympel, mengatakan, "Banjir di Indonesia adalah musibah nyata bagi penduduk pulau indah tersebut. Dan kami telah menanti dengan rasa penasaran tinggi selama beberapa bulan untuk mengetahui apakah mereka selamat atau tidak."

"Itu mencerminkan betapa pentingnya proyek kami. Kami baru menemukan bahasa itu ada tahun lalu. Jika kami tidak mencatat bahasa tersebut sebelum punah, itu akan musnah selamanya," katanya.

Alasan bahasa tersebut mulai ditinggalkan adalah penduduk lokal kini mengajarkan anak-anak mereka Indonesia karena lebih berguna untuk mendapat pekerjaan. Namun, Dusner tetap digunakan dalam upacara-upacara adat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Proyek kami untuk mencatat dan mendokumentasi bahasa Dusner adalah proyek yang penting karena salah satu penggunanya meninggal tahun lalu," ujar Prof Dalrymple.

"Bahasa Dusner sudah mulai ditinggalkan karena para sesepuh menyadari anak-anak mereka memiliki peluang lebih besar untuk masuk universitas atau mendapat pekerjaan jika mereka berbicara dengan bahasa Melayu, yang merupakan bahasa ibu di Indonesia," tambahnya.

"Proyek kami sangat penting bagi para penduduk non-Dusner di Papua yang ingin menggunakan Dusner dalam upacara pernikahan sakral dan ritual pemakaman," imbuhnya.

Ilmuwan memperkirakan 6.000 bahasa di dunia akan punah dalam 50 tahun ke depan. Menurut para akademik, minat warga dan kepala desa Dusner untuk menyelamatkan bahasa mereka sangat tinggi.

Warga setempat masih melakukan aktivitas tradisional. Hanya penduduk Dusner yang menggunakan bahasa Dusner untuk acara-acara seperti itu.

Ada kekhawatiran bahasa tersebut akan punah saat para penggunanya meninggal. Dusner tidak pernah dicatat. Cerita-cerita tradisional dialihkan antar generasi melalui tradisi lisan.

TELEGRAPH| KODRAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

35 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.


Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Suasana pemandangan Danau Toba yang dilihat dari desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.


Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Efektif Belajar Bahasa Inggris
Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta


Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto
Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.


3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

sxc.hu
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?


Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

sxc.hu
Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?


Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?


Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

sxc.hu
Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.