TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengaku telah menerima nota protes dari Kementerian Pertahanan Malaysia terkait penahanan dua kapal nelayan Malaysia yang dilakukan oleh petugas Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP).
KBRI mengaku telah menyampaikan nota protes Malaysia tersebut kepada Kementerian Luar Negeri di Jakarta. “Dua hari lalu Pak Mulya Wirana (Wakil Dubes) ada pertemuan di Putrajaya. Ternyata pihak Kementerian Pertahanan Malaysia juga menyerahkan nota protes di sana,” ujar Atase Penerangan KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja kepada Tempo, Ahad (10/04).
Selanjutnya, kata Suryana, KBRI menyampaikan nota protes tersebut kepada Kementerian Luar Negeri di Jakarta dan pihak-pihak yang terkait dengan masalah tersebut. “Kami tidak bisa memberi konfirmasi, karena masih menunggu penjelasan dari KKP, TNI dan Kemenlu tentang kejadian tersebut,” kata Suryana.
Dalam nota protes tersebut, menurut Suryana, Malaysia menyatakan bahwa petugas Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia telah menahan dua perahu nelayan Malaysia di wilayah perairan Malaysia di Selat Malaka. “Tapi ini versi mereka. Kami masih menunggu penjelasan resmi dari Jakarta,” ujarnya.
Masih menurut pihak Malaysia, dua helikopter milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang dikirim ke tempat kejadian terpaksa kembali menjauh karena petugas kelautan Indonesia mengacungkan pistol ke arah mereka.
MASRUR (Kuala Lumpur)