Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

20 Tahun Berpraktek ala Dokter, Matnawi Ditangkap Polisi  

image-gnews
sxc
sxc
Iklan
TEMPO Interaktif, SUMENEP - Aparat Kepolisian Sektor Gapura, Sumenep, Jawa Timur, menangkap Matnawi, 55 tahun. Meski bukan alumnus fakultas kedokteran dan tidak memiliki izin, Matnawi berpraktek seperti seorang dokter.

Kepala Polsek Gapura, Ajun Komisaris Bagyo Supri Atmanto menjelaskan, dalam prakteknya Matnawi melakukan tindakan medis, seperti operasi mata dan pengangkatan bisul. Alat yang digunakan juga layaknya seorang doker. Di antaranya stetoskop, pengukur tekanan darah, jarum suntik, hingga gunting.

Matnawi sudah berpraktek 20 tahun hingga kemudian ditangkap polisi karena melakukan kegiatan medis tanpa ijin.

"Oleh warga dia memang dikenal sebagai tabib dan bisa menyembuhkan beragam penyakit," kata Bagyo, Jumat, 8 April 2011.

Menurut Bagyo, atas perbuatannya itu, Matnawi terancam pidana lima tahun penjara karena melanggar pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan.

Meski tidak memiliki ilmu kedokteran, pasien Matnawi terbilang banyak. Dalam sehari rata-rata 10 pasien berobat kepadanya. Hingga kini belum ada komplain dari pasien yang pernah diobatinya.

Suryani, 35 tahun, warga Desa Paneleh, Kecamatan Gapura, adalah salah seorang pasien Matnawi. Kamis kemarin, 7 April 2011, Suryani menjalani operasi pengangkatan benjolan mirip bisul di punggungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suryani mengaku berobat ke Matnawi karena biayanya sangat murah. "Operasi benjolan di punggung saya biayanya cuma Rp 10 ribu," ujar Suryani sembari menunjukkan perban di punggungnya.

Meski sudah tahu Matnawi bukan dokter, Suryani berharap hasil operasinya bisa sembuh dan tidak menimbulkan penyakit baru. "Mudahan sembuh karena selama ini dia dikenal bisa mengobati semua penyakit," paparnya.

Saat ini, Matnawi beserta perlatan medis yang disita dari rumahnya diamankan polisi. MUSTHOFA BISRI.

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

5 November 2019

Gestur Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato awal masa jabatan dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu

Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.


Isu Gelar Palsu dari Cambridge, Wamenlu Malaysia Didesak Mundur

8 Februari 2019

Marzuki Yahya.[Free Malaysia Today]
Isu Gelar Palsu dari Cambridge, Wamenlu Malaysia Didesak Mundur

Para pemimpin Partai Umno menyerukan agar Wakil Menteri Malaysia Datuk Marzuki Yahya mengundurkan diri setelah mengaku memakai gelar palsu.


Menteri Anies Akan Selidiki Pemilik Ijazah Palsu

3 Juni 2015

Petugas kepolisian memperlihatkan sejumlah ijasah lulusan universitas yang dipalsukan di Polrestabes, Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Menteri Anies Akan Selidiki Pemilik Ijazah Palsu

Praktek ijazah palsu bisa memicu adanya tindakan korupsi.


Diobral Rp 10-40 Juta: Gelar Universitas Berkley hingga UGM  

29 Mei 2015

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kiri) dan Menristekdikti Muhammad Nasir di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, di Jakarta, 26 Mei 2015. Pertemuan tersebut guna membahas dugaan pemalsuan ijazah dan  praktik jual beli ijazah. ANTARA/Adam Bariq
Diobral Rp 10-40 Juta: Gelar Universitas Berkley hingga UGM  

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyatakan bahwa Badan Kepegawaian Daerah mulai mengecek ulang ijazah seluruh pegawainya.


Dituding Gelar Doktor Palsu, Ini Pembelaan Frans Mula  

28 Mei 2015

Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Subekti
Dituding Gelar Doktor Palsu, Ini Pembelaan Frans Mula  

Sekretaris pribadinya melaporkan Frans karena memalsukan gelar doktoral yang dicantumkan pada kartu nama anggota Dewan.


Heboh Gelar Palsu Berkley, Politikus PDIP Dapat Gelar Doktor  

25 Mei 2015

ilustrasi gelar sarjana
Heboh Gelar Palsu Berkley, Politikus PDIP Dapat Gelar Doktor  

Komarudin menerima gelar itu pada rentang 2001-2002 saat dia menjabat Ketua DPD PDIP Papua.


Suami-Istri Jadi Korban Dokter Kecantikan Gadungan

20 Mei 2015

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Suami-Istri Jadi Korban Dokter Kecantikan Gadungan

Kedua pasangan suami-istri ini sempat mendapatkan perawatan rumah sakit di RS Sari Asih Ciledug dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.


Dokter Kecantikan Palsu Mengaku Tak Praktek Setelah Ditipu

20 Mei 2015

Ilustrasi praktek dokter online. pushisto.com
Dokter Kecantikan Palsu Mengaku Tak Praktek Setelah Ditipu

Jenny Sowolino mengaku tidak melakukan layanan kecantikan apapun sejak menyadari bahan kimia yang dibelinya tidak sesuai yang dibutuhkan.


Dokter Kecantikan Palsu, Racik Sendiri Cairan Silikon

20 Mei 2015

AP/Michel Euler
Dokter Kecantikan Palsu, Racik Sendiri Cairan Silikon

Seluruh ketrampilan dokter gadungannya itu ternyata ia dapatkan melalui Internet.


Wanita Ini Mengaku sebagai Dokter Kecantikan

20 Mei 2015

Ilustrasi kedokteran
Wanita Ini Mengaku sebagai Dokter Kecantikan

Tersangka mengaku sudah melakukan tindak kejahatan ini selama dua tahun.