TEMPO Interaktif, Surakarta – Veteran perang kemerdekaan Indonesia di Surakarta masih banyak yang belum menerima dana kehormatan dari pemerintah pusat. Dana kehormatan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para veteran merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Wakil Ketua Dewan Harian Cabang Angkatan 45 Surakarta Sudjinto mengatakan jumlah veteran perang yang ada di Surakarta mencapai 110 orang. “Tapi baru 25 orang yang sudah mendapat dana kehormatan,” ujarnya kepada wartawan seusai peringatan ulang tahun Angkatan 45 ke-51, Selasa (22/3).
Dana kehormatan sebesar Rp 250 ribu per bulan dikatakannya sangat membantu kehidupan para veteran perang. Sebab, sebagian besar veteran hidup pas-pasan. “Yang hidupnya terbilang mapan tidak sampai separuhnya,” katanya.
Dia mengatakan sebagian veteran ada yang bertahan hidup dengan mengandalkan uang pensiun. Tapi ada pula yang terpaksa bekerja serabutan demi menyambung hidup. Misalnya menjadi tukang sapu atau tukang parkir. “Sehingga kami berharap dana kehormatan benar-benar direalisasikan,” ujarnya berharap.
Ia mengatakan sudah mengajukan permohonan dana kehormatan sejak awal 2010. Namun, baru 25 orang yang disetujui. Sudjinto berharap sisa yang belum memperoleh segera dipenuhi pemerintah. “Semoga belum cairnya dana kehormatan hanya karena masalah birokrasi,” ujarnya.
Veteran perang yang berhak mendapat dana kehormatan disebutnya harus terlibat dalam perang kemerdekaan. Hal itu dibuktikan dengan kepemilikan sejumlah bintang tanda jasa seperti bintang jasa gerilya dan bintang jasa kemerdekaan.
Salah seorang veteran perang, Suroto Hadi Sasmito, 83 tahun, mengaku hingga kini belum pernah mendapat dana kehormatan. Padahal dia turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Saya jadi polisi sejak 1947 dan pensiun 1976,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah seperti tidak berpihak kepada veteran perang. Jasa-jasa mereka selama ini dilupakan begitu saja. “Tapi saya sudah tidak mau berpikir tentang itu (dana kehormatan). Yang penting saya sudah berjuang untuk bangsa,” kata warga Margoyudan, Surakarta ini.
UKKY PRIMARTANTYO