TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Wilayah perkotaan di Yogyakarta dinilai kekurangan ketersediaan air tanah. Pemanfaatan air yang disedot melalui sumur-sumur tak seimbang air yang terserap masuk ke dalam tanah.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana mengatakan banyak warga memperdalam sumur menjelang musim kemarau akibat penurunan permukaaan. “Lebih banyak air yang diambil daripada yang meresap, jadinya tidak seimbang. Kepadatan pemukiman dan penciptaan sumur baru salah satu penyebabnya,” kata Suyana seusai menggelar Hari Air Sedunia di kawasan titik nol kilometer Yogyakarta, Ahad (20/3).
Yang penting, Suyana melanjutkan, ketegasan pemanfaatan air sumur dalam lebih untuk kepentingan komersial dan dibangun jauh dari pemukiman agar tak mempengaruhi kualitas air-air sumur dangkal warga.
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya LBH Kristin Iin mengatakan hasil pemeriksaan air warga tergolong aman konsumsi.
PRIBADI WICAKSONO.