Dia mengungkapkan, pada Januari 2011, stok beras Bulog 371 ribu ton. Pada Februari 372 ribu ton. Namun, pada Maret turun menjadi 364 ribu ton. Cuaca ekstrem, dia melanjutkan, mengakibatkan tanaman padi rusak sebelum sempat dipanen.
Saat ini, stok beras di gudang bulog sebanyak 22 ribu ton. Stok itu, menurut Imran, cukup untuk persediaan selama kurang lebih selama dua bulan. Konsumsi beras wilayah Sulawesi Selatan dalam sebulan sekitar 9 ribu ton.
Meski begitu, Imran menegaskan, Bulog tidak akan impor beras. Dia juga meminta masyarakat tak khawatir. “Beras impor tidak akan masuk di sini, apa pun alasannya. Kami akan menerima beras dari daerah-daerah kabupaten di Sulawesi Selatan,” katanya. Saat ini, Imran melanjutkan, beras di Bulog paling banyak didatangkan dari Kabupaten Sidrap, Soppeng, Wajo, Pare-pare, Palopo, Pinrang dan dari Makassar sendiri. ”Stok beras yang ada merupakan kualitas medium.”
Kepala Divisi Regional Bulog Sulawesi Selatan-Barat Rito Anggy Pratomo mengatakan, Perusahaan Umum Bulog menargetkan menyerap sekitar 88 ribu ton beras di luar gabah para petani pada April mendatang. Dia optimistis jumlajh itu akan dicapai pada bulan-bulan puncak panen raya yang jatuh pada akhir Maret-April serta awal Agustus-September.
Menurut dia, Bulog siap membeli hasil panen para petani dengan jumlah target yang diharapkan mampu dicapai pada tahun ini. Bulog telah menyerap sekitar 21 ribu ton beras petani dari target awal sebanyak 25 ribu ton. Khusus pada 2011, Bulog menargetkan penyerapan beras sebesar 370 ribu ton.
ANISWATI SYAHRIR | ANDI NINNONG BUCHAR