Juru bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jony Nurharyanto menjelaskan, untuk pelaksanaan pelarangan, hari ini telah diadakan rapat di Dinas Perikanan dan Peternakan Bojonegoro. “Pelarangan bersifat sementara sampai ada kepastian kasus dugaan antrax di Boyolali,” katanya, Senin (7/3).
Menurut Jony, petugas Dinas Perikanan dan Peternakan Bojonegoro melakukan penjagaan di daerah perbatasan dengan Jawa Tengah, yakni di Kecamatan Padangan, Bojonegoro, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Cepu, Kabuaten Blora, Jawa Tengah.
Tak jauh dari Jembatan Bengawan Solo ditempatkan Pos Pemantau Kesehatan Hewan. Setiap kendaraan yang mengangkut hewan yang masuk dari arah Jawa Tengah, terutama sapi dan kambing, langsung dihentikan dan diminta kembali ke daerah asal.
Pos pemantau juga ditempatkan di perbatasan Kabupaten Bojonegoro—Ngawi untuk menghalau hewan dari Jawa Tengah yang masuk melalui Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Jony menjelaskan, pelarangan terpaksa dilakukan agar hewan ternak di Bojonegoro tidak terjangkit antrax. Apalagi Bojonegoro menjadi salah satu daerah pemasok hewan ternak, terutama sapi dan kambing, ke sejumlah kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung.
Baca Juga:
Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban. Pos Pemantau Kesehatan Hewan ditempatkan di Kecamatan Bancar yang berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Selain di Bancar juga terdapat di Kecamatan Jatirogo yang berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dinas Perikanan dan Dinas Perekonomian Pariwisata Tuban, Senin (7/3), bahkan melakukan razia daging di sejumlah pasar di Kota Tuban. Kegiatan razia dipimpin Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tuban Basuki Cahyono.
Petugas mengambil sampel daging sapi dari para pedagang. Selanjutnya, sampel berupa potongan limpa diuji di laboratorium untuk memastikan apakah terjangkit penyakit antrax atau tidak.
Basuki Cahyono mengatakan belum ditemukan daging yang terjangkit antrax. Namun, razia masih terus dilakukan hingga satu atau dua pekan ke depan.
Sebelumnya diberitakan, belasan warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diduga terkena antrax setelah memakan daging sapi. Namun, setelah sampel daging sapi diperiksa di Balai Besar, dinyatakan negatif antrax. SUJATMIKO.