Kejadian tak biasa itu sempat menggemparkan warga Jayapura yang berbondong-bondong ingin melihat pemandangan unik tersebut. “Saya heran, kenapa tiba-tiba bisa muncul rumput dan tanah dari danau, mungkin ini merupakan peringatan bagi kita,” kata Yoseph, warga Sentani, Rabu (2/2).
Mama Maria, warga lainnya, mengatakan kejadian aneh tersebut baru terjadi selama sepuluh tahun terakhir. “Menurut orang tua dulu-dulu, tidak pernah ada kejadian begitu, hanya mungkin pendangkalan saja karena orang sudah menguras isi danau,” ujarnya.
Gundukan itu dari kejauhan terlihat seperti hamparan rumput di tengah danau. Sejumlah mahasiswa Universitas Cenderawasih mengungkapkan, gundukan itu hanya merupakan peristiwa alam biasa yang bisa saja terjadi karena ulah manusia. “Saya kira biasa saja, ini belum muncul semuanya, jika sudah benar-benar timbul seperti gunung, itu baru bisa membuktikan,” kata Petrus, seorang mahasiswa. “Jika hanya begitu saja, mungkin orang yang sengaja menaruh banyak rumput di tengah danau”.
Ondoafi (Tetua Adat) Kampung Nendali Sentani Phillep Waly mengatakan, fenomena alam tersebut terjadi karena pendangkalan danau. “Itu mungkin karena pendangkalan, waktu air surut, gundukan itu kelihatan, saat air pasang, gundukan itu hilang,” ujarnya.
Sementara saksi mata, Sarlota Yanora menyebutkan, gundukan itu muncul dari sekitar jam sembilan pagi dan tiba-tiba hilang lima menit kemudian. “Tinggi gundukan itu sekitar dua meter, saya kaget waktu itu, karena tiba-tiba ada bukit yang sangat panjang timbul dari dalam danau.”
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, gundukan yang telah menghilang itu hanya menyisakan rerumputan di tengah danau. Warga hingga sore hari ini masih terlihat memenuhi sekitar danau untuk mengamati dari dekat fenomena alam itu.
Danau Sentani memiliki luas 9.630 hektare dan berada pada ketinggian kurang lebih 75 meter di atas permukaan laut. Danau Sentani ini menjadi bagian dari cagar alam Cyclop yang memiliki luas sekitar 245.000 hektare.
JERRY OMONA