Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Diminta Jangan Fokus Pada Istilah Bohong  

image-gnews
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin. Tempo/Nickmatul Huda
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Lukman Hakim Saifuddin. Tempo/Nickmatul Huda
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin meminta pemerintah fokus pada pembenahan susbtansi yang disampaikan oleh para tokoh agama dan lembaga swadaya masyarakat beberapa wakut lalu.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini tak ingin terjadi perdebatan berlarut-larut tentang sebutan pemerintah bohong yang tak menyentuh persoalan utama. “Sebaiknya fokus pada pembenahan, terlepas dari benar tidaknya penggunaan istilah bohong,” kata Lukman via pesan pendek, Senin (17/1).

Lukman menjelaskan, para tokoh lintas agama kala itu membeberkan tentang fakta persoalan antara lain tentang hukum, hak asasi, keamanan, ekonomi, pendidikan, kebutuhan pokok, dan tenaga kerja Indonesia yang belum tuntas. Masukan itu, menurut dia, perlu ditampung untuk ditindaklanjuti. Jangan lagi masyarakat disuguhi konflik para elite di tengah beban hidup yang berat. Itu sebabnya, Lukman mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu tokoh-tokoh itu nanti malam.

Lukman, yang juga Ketua PPP, juga meyakini kritik keras para tokoh lintas agama tak dilandasi kebencian terhadap pemerintah. “Tapi lebih karena kecintaannya kepada negara dan bangsa ini.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 10 Januari lalu para tokoh lintas agama, di antaranya bekas Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif, berkumpul untuk menyampaikan pendapat sekaligus mendeklarasikan tahun berlawanan terhadap kebohongan. Mereka lantas mengumumkan sejumlah kegagalan pemerintah yang disebut sebagai kebohongan. Pada saat yang sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato tentang 10 keberhasilan pemerintah. Esok harinya, giliran para aktivis lembaga swadaya masyarakat dan antikorupsi menyampaikan sejumlah kegagalan pemerintah selama ini.

Jobpie Sugiharto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Serang Jokowi, Kenapa Rachma Dianggap Tak Paham Pemerintahan

30 September 2015

Rachmawati Soekarno Putri. TEMPO/Amston Probel
Serang Jokowi, Kenapa Rachma Dianggap Tak Paham Pemerintahan

Usul Rachmawati Soekarnoputri tentang mosi tidak percaya terhadap Presiden Jokowi dinilai kurang tepat.


Ray Rangkuti: Kudeta Hanya Khayalan SBY

25 Maret 2013

Ray Rangkuti. TEMPO/ Yosep Arkian
Ray Rangkuti: Kudeta Hanya Khayalan SBY

Ray menilai kudeta sejak awal tak mungkin karena KSAD adalah ipar SBY.


BIN: Tak Ada Kudeta, tapi Ada yang Ingin SBY Turun

25 Maret 2013

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
BIN: Tak Ada Kudeta, tapi Ada yang Ingin SBY Turun

"Keinginan menurunkan bisa dilihat dari selebaran, sosial media, dan tempat-tempat terbuka lain yang berisi tuntutan mereka."


Demo 25 Maret, Brimob Jaga Jalan Cikini

25 Maret 2013

TEMPO/Iqbal Lubis
Demo 25 Maret, Brimob Jaga Jalan Cikini

Kantor LBHI masih sepi dari peserta demonstrasi 25 Maret.


Demo Kudeta, PKS Minta SBY Tetap Fokus Bekerja  

25 Maret 2013

TEMPO/Iqbal Lubis
Demo Kudeta, PKS Minta SBY Tetap Fokus Bekerja  

Wajar mereka menyerukan kekecewaannya kepada pemerintah.


Penyelenggara Demo 25 Maret Panen Teror  

24 Maret 2013

TEMPO/Iqbal Lubis
Penyelenggara Demo 25 Maret Panen Teror  

Membagikan ribuan sembako, demo 25 Maret pindah dari depan Istana Presiden ke gedung Lembaga Bantuan Hukum.


Permadi: Mosok Iya Nenek-Kakek Bikin Kudeta

23 Maret 2013

Permadi. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Permadi: Mosok Iya Nenek-Kakek Bikin Kudeta

Kami ini cuma berapa orang sih? Apa iya kami bisa kudeta?


Isu Kudeta 25 Maret Bisa Bikin Masyarakat Takut  

22 Maret 2013

TEMPO/Iqbal Lubis
Isu Kudeta 25 Maret Bisa Bikin Masyarakat Takut  

Kekhawatiran SBY hanyalah akumulasi rasa cemas terhadap rasa tidak puas masyarakat.


Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun  

21 Maret 2013

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Aditia Noviansyah
Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun  

Buyung Nasution mendorong agar pemilihan umum dipercepat agar SBY cepat turun dari kursi Presiden.


Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...  

21 Maret 2013

Hujan deras tidak menyurutkan semangat para perempuan ini berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (8/3). Mereka menyampaikan aspirasi dalam rangka Hari Wanita Sedunia TEMPO/Seto Wardhana
Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...  

Unjuk rasa pada Senin mendatang itu hanya awal dari serangkaian unjuk rasa selanjutnya.