TEMPO Interaktif, Jakarta - -Sekretaris Jenderal Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo mengaku siap jika pihak istana benar-benar ingin mengajak tokoh lintas agama bertemu untuk membahas terkait pernyataan tokoh-tokoh agama yang menyebut pemerintah berbohong. "Sejak awal Buya Syafii Maarif dan Gus Solahudin Wahid siap dialog. Tapi yang penting substansinya dialog itu harus menyelesaikan masalah. Itu yang harus dibuktikan," kata Benny kepada Tempo, Sabtu 15 Januari 2011 malam.
Menurut Romo Benny, jika nantinya memang terjadi dialog ini, hasil kongkret harus jelas terbukti. Pemerintah diantaranya harus bisa menyelesaikan kasus-kasus hukum, menyelesaikan gejala intoleran yang terus terjadi dimana-mana. "Terakhir di Jawa Timur, masak polisi tunduk kepada kelompok yang mengatasnamakan kelompok tertentu, harus dijamin kelompok begitu bagaimana tidak akan melakukannya lagi,"kata dia.
Selain itu, lanjut dia, kasus hak asasi manusia (HAM) harus diselesaikan jika negara benar-benar ingin membangun peradaban yang baru. Perekonomian juga harus berpihak pada rakyat. Dan semua poin ini perlu keseriusan dari pemerintah untuk menanganinya. "Dialognya konstruktif, berbobot,dan harus bisa selesaikan persoalan yang menggantung. Contoh kasus Gayus, harus diproses. Masak tidak bisa mencari dalangnya, kalau kapolri tidak bisa selesaikan ya ganti yang mampu. masih banyak orang yang bisa selesaikan,"ujarnya.
Untuk kesejahteraan rakyat, pemerintah hendaknya tidak bicara soal pertumbuhan ekonomi dengan angka sekina persen. Tapi langkah kongkret untuk menyediakan lapangan kerja bagi rakyat kecil. "Lihat rakyat dipinggiran, jangan lihat orang di mal, AC ya enak. Menjamurnya pedagang kaki lima, bukan berarti mereka kreatif tapi tidak ada pekerjaan lain, dan persaingan mereka lebih parah,"ujarnya.
Seperti diketahui, tokoh lintas agama menyebut pemerintahan Presiden SBY gagal mengemban amanah rakyat, serta melakukan kebohongan publik. Atas tuduhan ini pihak istana tidak terima. Untuk menjernihkan suasana staf khusus presiden bidang politik, Daniel Sparingga menyatakan akan membuka pembicaraan langsung dengan para tokoh yang menuding pemerintah telah melakukan pembohongan. Namun sayang dia tidak menyebut kapan pastinya dialog itu akan direalisasikan.
MUNAWWAROH