TEMPO Interaktif, Makassar - Sofyian yang menjadi korban penembakan polisi di Kabupaten Polewali Mandar dievakuasi ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, malam ini. Dosen Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) ini dirujuk karena kritis setelah tertembak di jidat, leher, dan bahu tulang selangkang kanan.
Sofyan tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.30 wita. Korban tiba diantar beberapa keluarganya menggunakan mobil ambulance milik rumah sakit. Kemudian korban dibawa ke ruang operasi di Instalasi Gawat Darurat.
Askar, salah seorang keluarga korban mengatakan korban rencananya menjalani operasi pada luka yang terkena tembakan. "Kondisinya masih kritis. Kami tidak diperbolehkan masuk untuk melihat kondisinya karena langsung ditangani dokter bedah," jelas Askar.
Syariat Tajuddin, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unasman mengatakan, selain Sofyan, ada juga tiga mahasiswa yang tertembak polisi pada saat bentrokan pagi tadi bernama Firdaus, Ilham, dan Ibrahim. Belasan mahasiswa lainnya mengalami luka terkena lemparan batu.
Dari kepolisian ada juga yang terluka. Kepala Polres Polewali Mandar, Ajun Komisaris Besar I Gusti Ngurahrai Mahaputra mengatakan sebanyak 15 polisi yang luka terkena batu. Empat polisi mengalami luka parah dan menjalani perawatan di rumah sakti setempat.
Bentrokan antara mahasiswa Unasman dan polisi bermula dari rencana eksekusi kampus oleh Pengadilan Negeri Polewali Mandar. Gedung dan lokasi kampus menjadi sengketa antara dua kelompok, yaitu kubu Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) pimpinan Professor Muis Khabri, dan pihak universitas. Mahasiswa menolak eksekusi tersebut.
ABDUL RAHMAN