TEMPO Interaktif, Jakarta - Ahmad Syafi'i Maarif menyatakan malas menanggapi pemberitaan yang menyebutkan dia menerima suap dari Aburizal Bakrie. Menurut dia, tabloid Suara Islam yang memberitakan hal itu hanyalah media kecil.
"Suara Islam itu kecil saja kok, sebenarnya saya malas menanggapi berita ini," ujarnya dalam konferensi pers di kantor pengacaranya, Todung Mulya Lubis, Rabu (8/12).
Sebelumnya, Syafi'i dituding menerima apartemen mewah serharga Rp 2 miliar. Kabar itu diberitakan tabloid Suara Islam dalam tulisan berjudul Multi Accident Award. Pemberiaan ini, menurut Suara Islam, untuk membungkam Syafi'i yang sering bersuara kritis soal insiden Lumpur Lapindo. Tulisan yang dibuat oleh Jaka Setiawan ini diterbitkan dalam edisi 19 November-3 Desember 2010.
Syafi'i menceritakan awalnya seorang wartawan tabloid itu sempat menghubunginya pada 24 September lalu. "Namanya Abdul Halim," ujarnya.
Dalam pesan singkat itu, menurut pria yang akrab disapa Buya ini, Halim menanyakan apakah dia menerima apartemen mewah dari pemilik PT Lapindo Brantas, Aburizal Bakrie. "Tanya mengapa ia menerima apartemen mewah dari Bakrie. Padahal 9 tokoh menolak. Apakah itu tidak mengganggu sebagai guru bangsa. Apakah itu bukan suap?" ujar Syafii membacakan isi pesan singkat itu.
Baca Juga:
Lantaran malas menanggapi, ia pun meminta salah seorang asistennya untuk membalas. "Asymukhairi yang membalas. Saya malas menanggapinya," tuturnya. Ia pun mengaku tidak mengetahui apa isi balasan tersebut.
Sehari sesudahnya, Abdul Halim kembali mengirimkan pesan pendek. Isinya, "Kalau dianggap salah saya minta maaf dan berita itu akan saya cabut. Sebagai wartawan saya bukan mau memfitnah. Saya mau tabayun atas berita tersebut. Kalau bisa saya minta wawancara. Kapan dan dimana? Terima kasih."
Syafi'i pun kembali tak membalas pesan singkat itu. "Karena saya pikir dia sudah akan mencabut beritanya, buat apa saya tanggapi," dia beralasan.
Tak hanya sampai situ, Selasa (7/12) Abdul Halim kembali mengirimkan pesan singkat kepadanya. "'Hehehe..Akhirnya marah juga', begitu isinya," ujar Syafi'i.
Febriyan