Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NU Jawa Timur Siap Melawan Massa yang Tolak Dolly Ditutup  

image-gnews
Demo penghuni lokalisasi Dolly. TEMPO/Fully Syafi
Demo penghuni lokalisasi Dolly. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jombang - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alalloh, memperingatkan elemen massa yang pro dengan keberadaan lokalisasi Dolly agar tidak mengerahkan massa sebagai upaya menentang rencana penutupan.

"Jika itu dilakukan, NU juga akan berbuat sama dengan mengerahkan banom, anshor, maupun banser," kata dia kepada TEMPO usai acara seminar yang digelar NU Jombang, Minggu (5/11).

NU, kata dia, akan terus mengawal usulan rencana penutupan lokalisasi yang disebut-sebut terbesar ketiga se-Asia itu. NU Jawa Timur juga sudah berkoordinasi dengan NU Kota Surabaya, dan mendesak pemerintah kota segera menutup Dolly.

Dolly, menurut dia, banyak mudharat ketimbang manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Berdasar catatan dinas kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), imbuhnya, banyak terdapat penderita HIV/AIDS dan jenis penyakit kelamin lain tumbuh di sana. Itu akan terus berkembang dan mengancam kesehatan keluarga, remaja, hingga bayi-bayi."Khawatirnya itu nanti terus berdampak hingga ke masyarakat sekitar," tuturnya.

Alasan lain, ada 8.000 pondok pesantren berdiri di Jawa Timur. Dengan jumlah pesantren sebanyak itu, sangat kontras jika di sana berdiri bisnis prostitusi sebesar itu. Sebab itu, dalam waktu dekat dia akan menyuruh NU Surabaya dengan didampingi NU Jawa Timur menemui pemerintah kota Surabaya untuk memastikan rencana penutupan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NU juga sudah membuat solusi berupa resume bagi perempuan-perempuan pelacur eks Dolly andai jadi ditutup. Jika yang dipermasalahkan hanya urusan hidup pasca penutupan, pemerintah provinsi sudah menawarkan solusi dengan cara memberikan pelatihan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. 

Tujuannya, ketika mereka dipulangkan ke daerah asal bisa menjalani hidup lebih baik dengan usaha yang ditekuni. Mutawakkil menilai, siapa pun dan dari agama manapun, baik eksekutif maupun legislatif, diragukan keislaman dan kebangsaannya jika tetap membiarkan Dolly berdiri."Karena dampak negatif tempat ini besar," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Provinsi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, hingga kini bola panas rencana penutupan ini masih berada di Pemerintah Kota Surabaya karena lokasi Dolly ada di sana . Provinsi, kata dia, hanya mendukung penertiban."Pemprov belum memastikan kapan penutupan. Semua tergantung pemkot," tukas politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

MUHAMMAD TAUFIK
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.