TEMPO Interaktif, Makassar - Polisi militer menjaring sedikitnya delapan personel militer yang diduga melanggar lalu-lintas dalam operasi yang akan berlangsung tiga hari ke depan. Sebanyak 30 personel Detasemen Polisi Militer Angkatan Darat menggelar razia di Jalan Sungai Saddang Baru. Operasi menyisir tentara, pegawai negeri sipil Kodam VII Wirabuana, dan warga sipil yang menggunakan atribut tentara.
Penanggungjawab operasi, Letnan Dua Dadang Saputro mengatakan razia digelar dalam rangka penegakan ketertiban personel tentara dan Pegawai Negeri Sipil Komando Daerah Militer. Pemeriksaan difokuskan pada kelengkapan administrasi dari kendaraan oknum bersangkutan. "Utamanya pesonel tentara yang tidak lengkap surat-suratnya kami periksa sebagai suatu pelanggaran disiplin," kata Dadang.
Pemeriksaan warga sipil pengguna atribut tentara dilakukan terhadap lima orang. Mereka warga sipil yang menggunakan celana dan jaket loreng tentara. Selain itu, ada warga sipil mengenakan helm tentara. "Mereka tidak ditindak tapi hanya diperingatkan agar tidak mengenakai atribut di tengah-tengah masyarakat, kecuali dipakai di rumah tidak jadi masalah," kata Dadang.
Seorang warga, Kasim, menggunakan helm satuan Kesehatan Komando Daerah Militer tak luput dari pemeriksaan. Kasim mengaku bertugas sebagai juru parkir Rumah Sakit Pelamonia. Helm yang dikenakan disita polisi militer itu. "Saya diminta ambil motor oknum tentara yang tugas di Pelamonia. Kebetulan itu helm oknum tersebut," kata Kasim.
Hingga siang ini operasi masih berlanjut. Dadang mengatakan, operasi lalulintas akan gencar dilakukan selama tiga hari. "Kami juga operasi tempat hiburan malam," kata Dadang.
ABDUL RAHMAN