Penyelundupan Senjata Api di Bandara Juanda Digagalkan

TEMPO Interaktif, SIDOARJO - Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) yang bertugas menjaga keamanan di Bandar Udara Juanda, Selasa (23/11), menggagalkan penyelundupan senjata api ke Manokwari, Papua.

Petugas menangkap Oktavianus Waristyu, 31 tahun, beralamat di Balai Karangan Sanggau, Desa Kenaman GBI Lumur I, Kalimantan Barat. Petugas juga menyita barang bukti berupa tujuh pucuk senjata api.

"Tersangka masih diperiksa," kata Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Kolonel (L) Supranyoto, Selasa siang (23/11).

Menurut Supranyoto, Oktavianus tertangkap tangan saat petugas memeriksa dan memindai tasnya dengan X-Ray. Di layar monitor, petugas melihat senjata api berkaliber 12,7 milimeter di dalam tas tersebut. Tujuh senjata api tersebut disimpan dalam kondisi terpisah, karena popor, telescope dan laras senjata belum dirakit.

Tujuh senjata tersebut dimasukkan dalam dua tas besar. Saat itu Oktavianus sedang menuju pesawat Lion Air JT 786 tujuan Manokwari. Kepada petugas, Oktavianus mengaku senjata tersebut titipan Arum, warga Manokwari.

Senjata tersebut berasal dari Semarang. Untuk membawanya, Oktavianus menyewa mobil ke Surabaya seharga Rp 350 ribu. Seluruh biaya perjalanan dibiayai Arum.

Sebelum ke Manokwari, Oktavianis mengaku menginap di rumah seorang pendeta di Sidoarjo. Menurut Oktavianus, rencananya setiba di Bandar Udara Manowari dia akan dijemput seseorang yang tak dikenalnya. Barang tersebut kemudian akan diserahkan kepada kurir yang telah ditunjuk Arum.

Usai menjalani pemeriksaan di POMAL, Oktavianus beserta seluruh barang bukti dilimpahkan ke Kepolisian Sektor Sedati, Sidoarjo. Sebab, penanganan perkara tersebut merupakan wewenang aparat kepolisian.

Petugas tengah menyelidiki penyelundupan senjata ilegal ini dengan menelusuri jejaring pemasok senjata yang diduga akan diberikan kepada organisasi Papua Merdeka. EKO WIDIANTO.