TEMPO Interaktif, Bandung -Ludesnya tabloid Cek&Ricek edisi pekan ini dari pasaran di Bandung membuat para penjual koran berharap tabloid itu bisa dicetak ulang. Menurut para pengecer, banyak pembeli yang mencari tabloid dengan laporan utama Skandal Seks Wakil Rakyat itu. Belum lagi pelanggan yang harus dikirimkan tabloid itu.
"Tadi saya datang ke Cikapundung jam 5.30 tapi tabloidnya tidak ada. Awalnya saya kira telat cetak. Tapi kata teman teman ada yang borong." ujar Aep S salah seorang loper koran saat ditemui di Kawasan Cikapundung Kota Bandung, Rabu (3/11).Cikapundung adalah pusat transaksi koran dan majalah terbesar di Bandung.
Ia menegaskan, dirinya paling tidak punya 10 orang langganan tabloid C&R yang setiap minggunya harus diantar ke rumahnya."Tadi belum ada telpon keluhan dari pelanggan, karena mereka mungkin mengira besok baru akan dikirim." katanya seraya mengegaskan harga tabloit tersebut Rp 6 ribu pereksemplar.
Selain Aep, para pengecer yang lainnyapun terheran- heran kenapa tabloid yang setiap Rabu terbit ini tidak ada di pasaran."Saya baru tahu tadi pagi dari teman teman yang lain tabloid hilang di pasaran karena dan yang borong. Siapa yang borong saya tidak tahu. Tapi bagi saya rugi karena pelanggan akan kecewa," ujar Daniel Boy yang juga pengecer koran dan tabloid di Kawasan Cikapundung.
Dini hari tadi, sekitar 2500 eksemplar tabloid C&R yang biasa dialokasikan untuk wilayah Bandung Raya diborong oleh orang yang tidak dikenal. Para pemborong tersebut langsung membeli keseluruhan tabloid dengan harga bandrol Rp 6 ribu.
Dalam laporan utamanya, tabloid C&R ini memuat tentang kasus skandal seks seorang anggota Partai Demokrat yang terjadi di Bandung. Kasus ini hingga saat ini tidak jelas. Tempo yang beberapa waktu lalu menelusuri kasus ini di kepolisian Bandung juga tak menemukan titik terang atas kasus ini.
ALWAN RIDHA RAMDANI