Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendagri Menilai IPDN Sudah Lebih Baik  

image-gnews
IIP dan IPDN, Cilandak, Jakarta Selatan. TEMPO/Agung Rahmadiansyah
IIP dan IPDN, Cilandak, Jakarta Selatan. TEMPO/Agung Rahmadiansyah
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, kondisi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sudah lebih baik. "Mudah-mudahan makin baik di masa datang," katanya usai menghadiri pengukuhan Praja, istilah untuk siswa di sana, yang baru masuk kampus itu sekaligus menghadiri wisuda merek yang lulus, di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Selasa (12/10). 

Gamawan mengatakan, kondisi sekolah kedinasan yang dikelola kementriannya itu beberapa waktu terakhir ini relatif tidak ada kasus yang mencuat ke permukaan. Kampus ini sempat jadi sorotan setelah terungkapnya beberapa kasus kematian siswanya akibat tindakan kekerasan seniornya.

Dia berharap kondisi itu bisa terus dipertahankan. "Mudah-mudahan tidak ada masalah-masalah lagi di IPDN di masa datang," kata Gamawan.

Menurut dia, setiap tahun kampus itu menerima 1.500 siswa untuk dididik menjadi birokrat. Jumlah itu, lanjutnya, hanya setara 3 orang untuk masing-masing kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 

Jumlah calon birokrat itu, kata Gamawan, masih sedikit. Kendati dari segi proporsi PNS di Indonesia relatif mendekati ideal, yakni 2 persen rasio antara PNS dengan jumlah warga negara. "Di negara tertentu seperti Malaysia, rasionya 3 persen, Singapura 2,4 persen, masih ideal," katanya.

Di kampus itu, Gamawan menghadiri prosesi wisuda lulusan sekolah kedinasan itu. Ada 127 orang yang lulus program Sarjana dan Pascasarajana kampus itu. 

Gamawan menambahkan, kunjungannya itu untuk menghadiri pengukuhan calon Praja yang dinyatakan lulus menjadi siswa baru sekolah kedinasan itu. Total ada 1.500 calon Praja utusan dari seluruh daerah di Indonesia yang mendapat status Muda Praja (siswa tingkat pertama), kendati 2 di antaranya harus mengulang lagi pendidikan dasar di kampus itu tahun depan.

Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi mengatakan, pendidikan kampus itu memakai sistem gugur. Mereka yang nilai kumulatifnya di bawah 2,00 akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing. 

Efektif sejak tahun 2008 lalu, memasuki penjurusan di Semester II, para Praja baru itu akan disebar ke 4 kampus daerah IPDN, yakni di Makasar, Bukit Tinggi, Pekanbaru, dan Manado. Masing-masing kampus daerah itu mewakili masing-masing program studi. "Setelah itu, mereka kumpul lagi di kampus pusat," kata Nyoman.

Saat pengukuhan Praja baru itu, Nyoman memaparkan soal sejumlah pembenahan yang sudah dikerjakan kampus itu. Pembenahan itu sengaja dilakukan pemerintah setelah mencuat beberapa kasus kekerasan di kampus itu.

Nyoman memaparkan, selain membenahi kurikulum dan kompetensi dosen, pihaknya juga membenahi standar kompetensi pelatihan, pengajar dan pengasuhan. Pengelola kampus itu juga mengundang tentara masuk kampus. "Kita membutuhkan, kita minta mereka untuk membantu," katanya.

Setiap bulan mereka "meminjam" 40 orang anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Bintara Tinggi untuk menjadi pendamping pengasuh. Mereka tinggal sebulan di kampus itu untuk membantu sejumlah kegiatan praja, mulai dari olahraga serta kegiatan yang bertujuan mendisiplinkan praja.

Nyoman mengatakan, para anggota TNI itu juga diminta membantu tenaga keamanan untuk ikut mengawasi kampus itu. "Mereka membantu tenaga keamanan untuk menciptakan situasi yang aman dan terkendali," katanya.

Menurutnya, pelibatan tentara di kampus itu baru berjalan 3 bulanan. Program itu sendiri diputuskan Mendagri kala dijabat Mardiyanto. "(Alasannya) dulu, karena tenaga pengasuhan memang kurang," kata Nyoman.

Para tentara itu mendapat honor sebagai tenaga Outsourcing oleh IPDN. Selain gaji tetapnya sebagai tentara, papar Nyoman, IPDN membayari sebulannya masing-masing Rp 1,2 juta plus uang SBU (Standar Biaya Umum) Rp 600 ribu.

Puluhan tentara itu membantu kerja 140 pengasuh dan 330 petugas keamanan kampus itu untuk mengawasi 3.392 orang praja dari semua tingkatan kampus itu.

Ahmad Fikri
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

34 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali


AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

40 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.


Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

48 hari lalu

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

49 hari lalu

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

53 hari lalu

Terdakwa mantan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Sekjen Kemendagri, Dudy Jocom menjawab pertanyaan wartawan setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018. Dudy Jocom diperiksa untuk pengembangan penyidikan kasus korupsi proyek pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Kampus IPDN di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 dengan pagu anggaran sebesar Rp 127,8 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan


Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia


Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo memimpin sidang putusan gugatan ulang batas usia capres cawapres di Ruang Sidang Lantai 2, Gedung I MK, Jakarta, Rabu, 29 November 2023. Dengan ditolaknya gugatan ulang tersebut membuat Gibran Rakabuming Raka tetap dapat menjadi cawapres dalam Pilpres 2024. TEMPO/Joseph
Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.


Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia (kedua kanan) bersama Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang (kedua kiri), Saan Mustopa (kanan), dan Syamsurizal (kiri) saat memimpin rapat dengar pendapat Komisi II DPR RI membahas revisi Peraturan KPU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rapat tersebut membahas penyesuaian Peraturan KPU berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXV/2023 terkait batas usia capres dan cawapres yang diubah menjadi berusia minimal 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.


Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

5 September 2023

Suasana ruang kelas di Universitas Avicenna setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Terjadi perbedaan kondisi kelas universitas di bawah pemerintahan Taliban, yaitu dengan memberikan tirai sebagai sekat untuk memisahkan tempat duduk mahasiswa laki-laki dan perempuan. Social media handout/via REUTERS.
Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Taliban mendesak agar masyarakat internasional bersabar terkait pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan


Inilah 10 Profil Pj Gubernur yang akan Dilantik Presiden Jokowi

5 September 2023

PJ Gubernur DKI Heru Budi menerima penghargaan sebagai pemenang Tim Pengendali Inflasi Daerah oleh Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. TEMPO/Subekti.
Inilah 10 Profil Pj Gubernur yang akan Dilantik Presiden Jokowi

Jokowi menunjuk 10 penjabat atau Pj gubernur untuk menggantikan para gubernur yang habis masa jabatannya per 5 September 2023. Berikut profil mereka.