Rizal Mallarangeng: Penonaktifan Pengurus Golkar Hal yang Wajar
Selasa, 22 Juli 2003 17:02 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat politik Rizal Mallarangeng menilai penonaktifan 19 pengurus Partai Golkar bukan sebagai hal yang kontroversial. Menurutnya apa yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar merupakan sesuatu yang wajar dalam proses konsolidasi partai. Menurut Rizal kepada Tempo News Room melalui telepon Sabtu (9/2), apa yang terjadi di Partai Golkar merupakan fragmentasi masyarakat politik Indonesia yang sedang mengalami perpecahan. Ia mencontohkan perpecahan-perpecahan yang sempat terjadi di Partai Amanat Nasional (PAN) dengan keluarnya Faisal Basri dan di Partai {Persatuan Pembangunan (PPP) dengan terbentuknya PPP Reformasi di bawah pimpinan KH Zainuddin MZ. Partai besar yang tidak terlihat mengalami perpecahan hanya PDI Perjuangan. Hal ini menurutnya disebabkan karena Megawati yang menjadi daya pemersatu yang kuat. Sembilan belas fungsionaris partai yang dinonaktifkan ini juga dinilai Rizal tidak terlalu mempunyai pengaruh yang besar dalam menggalang massa sehingga massa Golkar secara keseluruhan menurutnya tidak akan berkurang akibat penonaktifan ini. Alasan penonaktifan bagi orang-orang yang menjabat jabatan politik seperti menjabat sebagai Gubernur menurutnya merupakan suatu keputusan yang wajar diambil mengingat menurut peraturan seorang Pegawai Negeri Sipil tidak boleh menjadi anggota partai politik. Ia menilai hal ini justru dapat menyatukan Golkar dengan lebih koheren dalam menentukan garis partai dan membuat organisasi Golkar menjadi lebih efektif. Soal tindakan itu akan berdampak pada makin kuatnya posisi Akbar Tanjung dalam partai merupakan persoalan lain. Publik, kata Rizal, tidak terlalu peduli dengan DPP partai golkar. Hingga sejauh ini tidak ada reaksi yang signifikan yang ditunjukkan publik berkaitan dengan hal ini. Publik lebih berkonsentrasi mengatasi masalah banjir terlebih dahulu. (Martua Manullang)
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing
1 detik lalu
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing
Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.
Perludem Perkirakan Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat
2 menit lalu
Perludem Perkirakan Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat
Hampir semua partai politik tidak menjamin pencalonan 30 persen keterwakilan perempuan di tiap dapil di Pileg 2024.
ICJ Perintahkan Israel untuk Akhiri Kelaparan di Gaza
18 menit lalu
ICJ Perintahkan Israel untuk Akhiri Kelaparan di Gaza
ICJ dengan suara bulat meminta Israel mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengakhiri bencana kelaparan di Gaza
Populasi Beruk Akan Digusur oleh IKN, Guru Besar UI: Dia Pasti Bisa Survive
18 menit lalu
Populasi Beruk Akan Digusur oleh IKN, Guru Besar UI: Dia Pasti Bisa Survive
OIKN mengungkapkan rencana untuk memindahkan beruk yang berkeliaran di KM 38 Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara, akses utama ke Penajam Paser Utara.
Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic
30 menit lalu
Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic
Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic setelah kerja sama selama 5 tahun
BCA Siapkan 68,8 Triliun menjelang Lebaran
39 menit lalu
BCA Siapkan 68,8 Triliun menjelang Lebaran
Dana tunai untuk lebaran tahun ini naik 7 persen.
Polda Metro Jaya Irit Bicara soal Kelanjutan Penyidikan Pemerasan oleh Firli Bahuri
53 menit lalu
Polda Metro Jaya Irit Bicara soal Kelanjutan Penyidikan Pemerasan oleh Firli Bahuri
Polda Metro Jaya enggan berkomentar soal kelanjutan dari penyidikan kasus pemerasan yang menjerat bekas Ketua KPK Firli Bahuri.
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman
59 menit lalu
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman
Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation
1 jam lalu
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation
Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....
Hasil Pungli di Rutan KPK Baru Dikembalikan Rp 270 Juta, Akan Disetor ke Kas Negara
1 jam lalu
Hasil Pungli di Rutan KPK Baru Dikembalikan Rp 270 Juta, Akan Disetor ke Kas Negara
Ali Fikri mengatakan para tersangka pungli di rutan KPK sudah mengembalikan uang Rp 270 juta dari total Rp 6,3 miliar.