Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Renovasi Pasar, Pedagang Gelar Istigotsah

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, MALANG - Lebih dari dua ratus Pedagang Pasar Dinoyo, Selasa (28/9), menggelar Istigotsah di depan pasar. Mereka berharap agar Pemerintah Kota Malang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat berpihak kepada pedagang. ”Pemkot dan DPRD selama ini hanya berpihak kepada pemodal,” kata Ketua II Paguyuban Pedagang Pasar Dinoyo (PPPD) Hermentono.

Istigotsah yang dimulai pukul 11.00 WIB dipimpin oleh KH Mushudi. Usai Istigotsah, pedagang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar dan melakukan orasi. ”Merdeka, Hidup Pedagang,” teriak para pedagang secara serentak.

Pedagang Pasar Dinoyo menolak perubahan pasar tradisional menjadi pasar modern dan apartemen. Pedagang menilai perubahan akan merugikan pedagang. Apalagi lokasi pasar tradisional ditempatkan di bagian belakang pasar modern.

Pemkot Malang akan merenovasi Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo dengan dana dari investor. Renovasi kedua pasar tersebut akan dimulai Desember 2010 dan selesai Desember 2012. Investor Pasar Dinoyo adalah PT Citra Gading Asritama Surabaya dengan nilai investasi Rp 191,8 miliar. Sedangkan Pasar Blimbing ditangani konsorsium PT Karya Indah Sukses, PT Fortunindo dan PT Raka Utama Surabaya dengan nilai investasi Rp 249,3 miliar.

Sebagai kompensasi, Pemkot Malang mendapatkan dana Rp 787, 4 juta per tahun untuk Pasar Blimbing dan Rp 723 juta per tahun untuk Pasar Dinoyo. Adapun investor mendapatkan hak pengelolaan selama 30 tahun.

Para pedagang telah berkali-kali menolak renovasi tersebut. Mereka menyebutkan renovasi itu merupakan cara halus menggusur para pedagang tradisonal. Apalagi harga jual tiap kios dirasakan sangat mahal. Sebaliknya nilai ganti rugi yang diterapkan investor rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di pasar Blimbing terdapat 2.019 unit kios. Untuk kios ukuran 3 x 3 meter dihargai Rp 6,75 juta, bedak 4 x 4 meter Rp 19 juta, ukuran 6 x 6 meter Rp 52,5 juta. Sedangkan bedak di Pasar Dinoyo, kios ukuran 1,5 x 2 meter dihargai Rp 14,25 juta, ukuran 1,5 x 2 meter Rp 26,25 juta, 2 x 2 meter Rp 35 juta, dan ukuran 3 x 2 meter Rp 52,5 juta. Jumlah kios di Pasar Dinoyo sebanyak 1.398 unit.

Pedagang bersedia dilakukan renovasi. Namun mereka meminta lokasi di lantai dasar. Pedagang mengantongi hak pakai yang hingga saat ini belum dicabut. BIBIN BINTARIADI.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

Suasana aktifitas jual beli dengan dibatasi sekat plastik di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin, 11 Januari 2021. Selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 11-25 Januari 2021 operasional pasar tradisional di Kota Solo tetap buka dengan pembatasan waktu operasional sampai pukul 18:00 WIB dan menerapkan protokol kesehatan ketat. ANTARA/Mohammad Ayudha
3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.


Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil blusukan ke Pasar Sederhana, Kota Bandung pada Rabu, 18 Maret 2020.
Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.


Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Seorang perempuan mengacungkan dua ibu jari kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, yang berkunjung ke Pasar Wonodri, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. ANTARA
Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.


Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.


Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.


Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Sentra Ikan Bulak di Jalan Cumpat, Surabaya, Jawa Timur yang terletak sekitar 600 meter dari ikon baru Surabaya yakni Jembatan Kenjeran. TEMPO/Mohammad Syarafah
Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.


Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Ninih (19), menawarkan getuk pada sejumlah warga yang melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih kembali melakukan aktivitasnya sebagai penjual getuk dengan penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.


Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih (19) membawa dagangannya menuju ketempat biasa dirinya menjajakan Getuk di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih dapat mendapatkan keuntungan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.


Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.


Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Ilustrasi ayam potong. ANTARA/Agus Bebeng
Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.