Ajang yang dijadwalkan digelar hingga 26 September nanti berlangsung di sepanjang Apron Bandara Husein Sastranegara. Air Show pertama di Bandung itu menyertakan 137 pesawat yang sengaja dipamerkan berjajar di sepanjang parkiran pesawat bandara itu.
Beragam jenis pesawat berbagai ukuran dipajang. Di antaranya pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia yakni N250 yang pengembangannya sempat dihentikan pada 1998.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, penghentian pengembangan pesawat N250 itu dihentikan sebagai bagian dari persyaratan pemberian pinjaman oleh IMF pada pemerintah saat krisi moneter kala itu. Hingga saat ini belum ada keputusan pemerintah untuk melanjutkan pengembangan pesawat itu lagi.
Budi mengatakan, Air Show di Indonesia sudah lama tidak digelar. Terakhir digelar pada 1986 di Cengkareng. "Di sini kita lihat semangat warga Bandung untuk menjadikan kota ini sebagai pusar dirgantara di Indonesia," kata Budi.
Pesawat lain produksi perusahaan itu juga dipajang di sana, seperti CN-235 serta helikopter Super Puma yang digunakan militer Indonesia, termasuk CN-235 pesanan Sinegal. Pesawat angkut sipil jensi Fokker dan pesawat kecil jenis Cesna yang digunakan pehobi pesawat juga ikut dipajang.
Sejumlah persenjataan militer juga dipamerkan di sana. Di antaranya, persenjataan yang digunakan pasukan antiteror milik TNI AU Den Bravo, Panser buatan Pindad, serta senapan mesin untuk menghalau serangan udara.
Ajang itu juga digunakan untuk memamerkan sejumlah produk kreatif Kota Bandung. Berbagai stan yang memajang produk pakaian hingga replika pesawat bertebaran di sana.
Pembukaan Bandung Air Show itu diramaikan pertunjukan fly-pass, 3 unit pesawat tempur Hawk 100/200 yang bermarkas di Pontianak. Pesawat itu terbang rendah di atas bandara, membuat pengunjung menyemut di pinggir bandara.
Disusul duel akrobat pesawat Cesna yang menampilkan manuver cantik di atas bandara. Sesekali kedua pesawat terbang saling berhadapan, dengan salah satunya terbang berbalik.
Komandan Pangkalan TNI AU Bandara Husein Sastranegara Kolonel Penerbang Asep Adang Supriyadi mengatakan, sejumlah pesawat militer yang tadinya dijadwalkan ikut meramaikan acara itu dibatalkan. Di antaranya, pesawat tempur F16 yang tadinya akan terbang di atas bandara batal. "Mereka sedang berlatih untuk perayaan 5 Oktober," katanya.
Lewat tengah hari, pengunjung yang datang ke ajang itu sudah menembus 9 ribu orang. Asep mengatakan, selain untuk meramaikan ulang tahun Bandung, lewat ajang itu masyarakat bisa melihat langsung pesawat-pesawat yang dimiliki Indonesia. "Sekarang baru sebatas itu, saya yakin ke depan akan ada Bandung Air Show yang lain," kata Asep.
Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda mengatakan, lewat ajang ini Bandung mendapat lagi tambahan ruang publik bagi warganya. "Ini kado ulang tahun yang berharga untuk Kota Bandung," katanya.
Dia berharap acara serupa bisa digelar rutin di Kota Bandung. Ayi menginginkan, Air Show itu menjadi ajang tahunan untuk menambah daya tarik kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.
Ahmad Fikri