Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Peneliti yang juga Direktur dari An Nashr Institut, Munarman, mencurigai kalau Sofyan Tsauri sengaja ditanam pihak terkait untuk mendesain latihan militer di Aceh tahun 2010.
Kecurigaan itu menurut Munarman berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya terkait latihan militer di Aceh. Hasilnya menunjukkan hampir seluruh pihak yang mengikuti latihan militer 2010 terkait dengan Sofyan.
"Yang direkrut di Aceh itu mulai dari enam orang yang latihan militer di Mako Brimob. Dari Banten, Jawa Tengah, serta relawan Mer-C itu semua direkrut oleh Sofyan. Sehingga kalau dihubung-hubungkan, yang mendesain latihan militer di Aceh 2010 ya Sofyan Tsauri," katanya dalam diskusi bertajuk 'Polisi Dalang Terorisme?' di Gedung Intiland, Jakarta, Kamis (26/08/2010).
Selain itu, Munarman mengklaim memiliki bukti pengakuan dari ustadz-ustadz di Solo, Jawa Tengah bahwa pernah ada ajakan dari Sofyan Tsauri untuk membuat latihan militer di daerah Jawa Tengah. Sofyan pun, papar dia, menyediakan dana Rp 500 juta untuk tiap ustadz jika menyetujui keinginannya itu. Namun keinginan itu ditolak sehingga tidak ada latihan militer di Jawa Tengah.
Masalahnya, lanjut Munarman, jika intel ditanam ke sebuah gerakan yang tujuannya hanya untuk mendapatkan informasi, itu bukan lah suatu masalah. Namun dalam kasus ini seakan Sofyan merekayasa, mendesain sesuatu, meradikalisasi dan mendorong orang untuk supaya bisa ditangkap secara hukum.
"Kalau dia cuma menyusup, diam, mencari informasi, ya itu kerjaan intel, ga bisa kita halang-halangi. Tapi dia ikut mendesain sebuah proyek yang kemudian bisa dikatakan terorisme oleh polisi. Ini masalahnya," tutur dia.
MUTIA RESTY
Iklan
