Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Desertir Polisi Dibalik Teroris Aceh?

image-gnews
TEMPO/Imran
TEMPO/Imran
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelan tapi pasti, misteri sosok Sofyan Tsauri, desertir polisi yang bergabung dengan kelompok teroris Aceh, terus terkuak. Sejumlah mantan koleganya di Kepolisian Resor Depok, Jawa Barat, memberikan kesaksian perihal sepak terjang mantan anggota Samapta Polres Depok itu.

Sofyan mulai bergabung di Polres Depok sekitar 2000. Alumnus Sekolah Kepolisian Negara Lido, Sukabumi, Jawa Barat, itu pernah ditempatkan di bagian Bimas, lalu ke Bagian Pengamanan Obyek Vital, selanjutnya dipindah ke bagian Samapta.

Sebelum dipecat pada 2006 lantaran setahun tak pernah masuk, Sofyan pernah dikirim ke Aceh pada 2004 sebagai anggota tim dai Kamtibmas Polres Depok. Seorang sumber di Polres Depok berpangkat brigadir kepala bercerita, sebelum berangkat ke Aceh, Sofyan sudah memiliki pemahaman agama yang kuat. "Ceramahnya bagus, menggebu-gebu, dan keras sekali dalam menyampaikan kritikan," katanya kemarin.

Dalam perbincangan sehari-hari, sumber ini melanjutkan, Sofyan sering mengutarakan niatnya berjihad. Ia juga kerap mengutarakan kekecewaannya terhadap Amerika Serikat. "Menurut Sofyan, negara-negara luar sudah terlalu banyak melakukan intervensi terhadap Indonesia," kata sang bripka. Perubahan pemikiran Sofyan sangat drastis terjadi setelah bertugas di Aceh. "Ketika di Aceh, dia berubah jadi ekstrem," kata sumber ini.

Kepala Satuan Samapta Polres Depok Komisaris Putu Sumada masih ingat dengan jelas bagaimana sikap Sofyan, yang dinilainya sangat kurang ajar. "Dia enggak hafal Pancasila karena Pancasila menurutnya haram," kata Putu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, Putu melanjutkan, Sofyan juga tak mau mengucapkan Tri Brata dan menganggap pekerjaan polisi sebagai sesuatu yang haram. Atas sikapnya yang lancang tersebut, Putu tak segan menamparnya. Tindakan Putu menampar Sofyan itu pernah memancing protes dari ayah Sofyan. "Ayahnya sempat tak terima, tapi saya bilang, 'Selama (dia) menjadi polisi, maka saya, atasannya, berhak menertibkan dia,'" kata Putu.

Dengan latar belakang seperti itu, Putu tak terlalu terkejut ketika Sofyan ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror lantaran hubungannya dengan para tersangka teroris Aceh. "Saya sudah menduga keterlibatannya di aliran itu, cepat atau lambat pasti tertangkap Densus 88," katanya.

TIA HAPSARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.