TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyiapkan Rp 180 miliar untuk membuat kawasan wisata religi di pemakaman Abdurrahman Wahid di Jombang, Jawa Timur. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, besarnya pembiayaan tersebut, sudah sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Beliau mengarahkan untuk membangun tempat tersebut sebagai penghormatan kepada Gus Dur, selaku Presiden ke-empat RI," kata Agung seusai rapat kerja di kantornya, Selasa (10/8)
Area pemakaman Gus Dur, setiap hari dikunjungi hingga 2000 orang. "Bahkan kalau sabtu, minggu bisa sampai 8 ribu pengunjung," kata Agung.
Untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung, pemerintah berinisiatif membangun kawasan tersebut yang disesuaikan dengan budaya setempat. "Sehingga bukan untuk memperbaiki makam, tapi infrastruktur pendukung, seperti, parkir dan jalan raya," ujarnya.
Di lokasi sekitar pemakaman, lanjut Agung, juga akan dibangun rumah singgah untuk pengunjung, penataan warung-warung di sekitar makam dan penyuluhan bagi warga sekitar. "Pembangunannya kemungkinan tiga tahun ini, kalau bisa mulai tahun ini dimulai," ujarnya.
Menurut Agung, Pemerintah Pusat tidak akan menanggung Rp 180 miliar sendirian, karena ada tanggung jawab pemerintah kabupaten Jombang dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menyatakan, pemerintah kabupaten Jombang menyediakan anggaran sebesar Rp 9 miliar dan Rp 30 miliar dari pemerintah Propinsi Jawa Timur. "Pak Gubernur ingin agar usulan menjadikan pemakaman Gus Dur sebagai wisata religi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Masalah utama di kawasan pemakaman Gus Dur, kata Gus Iful sapaan akrap Syaifullah Yusuf,adalah area parkir dan toilet yang belum mencukupi. Padahal kunjungan per hari bisa mencapai 100 bus. Saat ini pengelolaan kawasan pemakaman hanya dilakukan oleh keluarga dan dibantu pemerintah kabupaten. "Kalau akhir pekan, parkir macet," ujarnya. "Kami sudah membebaskan empat hektar untuk areal parkir dan pedagang kaki lima."
Sholahudin Wahid, adik Gus Dur mendukung pembangunan prasarana di kawasan komplek pemakaman Gus Dur. Untuk itu pihaknya sedang menginventarisir unit-unit apa saja yang perlu dibangun di kawasan pemakaman. "Kuburannya tidak diapa-apakan, tapi kompleks, dan fasilitas pendukung yang diperbaiki," ujarnya.
Gus Sholah mengakui, pengelola makam kesulitan menghadapi jumlah penjiarah yang semakin membludak. Setiap tahun sedikitnya sejuta peziarah datang ke makam Gus Dur.
Dianing Sari