TEMPO Interaktif, Makassar - Ahmad Ramahdan Siregar, dosen Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) dikukuhkan sebagai guru besar, hari ini, di Ruang Senat Gedung Rektorat. Dia menyusun desertasi berjudul "Pemetaan Agrokompetisi Sebagai Basis Peningkatan Daya Saing Agribisnis di Indonesia".
Dengan pengukuhan Ahmad tersebut, kini Unhas memiliki 232 guru besar tersebar di beberapa fakultas. Acara pengukuhan ini dihadiri civitas akademika Unhas, dan undangan.
Menurut Ahmad, pengembangan agribisnis harus selaras dengan arah pembangunan ekonomi sosial. "Indeks daya saing Indonesia masih stagnan, di peringkat 54-55 atau terlemah di Asean," katanya seusai pengukuhan.
Dia mengatakan, daya saing agribisnis di Indonesia perlu ditingkatkan karena pada umumnya produk agribisnis masih terfokus pada produk primer, bukan nilai tambah. Padahal peningkatan daya saing harusnya signifikan dengan nilai tambah di luar negeri.
"Hasilnya produk kita dikirim dalam bentuk olahan baku dan di negara lain dilakukan pengolahan," kata dia.
Ia melanjutkan, sebenarnya penyerapan tenaga kerja dapat ditingkatkan hingga 2-3 kali lipat dari sekarang, jika ada peningkatan nilai tambah. Di Sulawesi Selatan, katanya, meskipun memiliki komoditi lokal dengan daya saing tinggi, tetapi seiring dengan berkembangnya daya saing yang ada di luar negeri dengan komoditi yang sama, produk lokal akan ketinggalan.
"Ini karena kita masih fokus ke produk primer, belum mencoba merevitalisasi industri," jelas dia.
Ahmad berpandangan, untuk meningkatkan daya saing dengan cara merelokasi semua industri untuk berpindah ke basis produksi dengan dukungan infrastruktur dari pemerintah. "Jika bantuan dana tidak mungkin, jadi lebih ke bantuan perbaikan infrastruktur," katanya.
KAMILIA