TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md mengaku sedih mendengar kabar rusuhnya demonstrasi pengacara Kongres Advokat Indonesia pada Rabu (14/7) lalu. Saat itu, pengunjuk rasa mencopot foto Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa dari dinding Balairung lantas menginjak-injaknya.
"Saya sedih bukan karena fotonya diinjak, tapi sedih karena kita tidak beradab, tingkat peradaban kita sangat rendah," kata Mahfud saat ditemui di ruang kerjanya, lantai 15 gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (16/7). "Semua advokat pasti lulusan Perguruan Tinggi, sarjana, kalau dengan cara brutal begitu, enggak bagus,"
Ia menganggap wajar saja jika Mahkamah Agung lantas berencana melaporkan KAI ke Markas Besar Kepolisian RI. "Masuk akal, bisa dianggap perbuatan tidak menyenangkan," katanya.
Lebih dari seratus pengacara yang tergabung dalam KAI Rabu lalu menyambangi Mahkamah, menuntut diubahnya surat edaran Mahkamah tentang pengambilan sumpah advokat. Unjuk rasa itu sempat ricuh saat demonstran mencopot foto Harifin dari dinding Balairung, lantas menginjak-injaknya. Mereka juga menjebol pagar besi Mahkamah, serta melemparkan satu pot tanaman ke arah polisi yang berjaga.
BUNGA MANGGIASIH