TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis Nurul Arifin mengaku setuju dengan langkah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memasukkan infotainmen ke dalam tayangan nonfaktual. Menurut artis yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat tersebut, infotainmen sudah sedikit berlebihan dan tidak mempedulikan kode etik yang ada.
“Wajar saja karena mereka (infotainment) sering ‘pesta pora’ dari kesengsaraan orang. Bukan hanya orang yang mereka beritakan, namun juga keluarga dan orang-orang dekat yang diberitakan itu,” kata Nurul kepada Tempo, Kamis (15/7).
Ia menambahkan, sebagai artis yang juga menjabat sebagai anggota DPR, ia sering mendapat keluh-kesah dari masyarakat tentang pemberitaan infotainment yang menurutnya sudah sangat memprihatikan. Menurutnya, beberapa informasi yang disebarkan infotainment menyesatkan dan memanaskan situasi.
“Mereka tidak kroscek, hanya berharap ada respon balik dari orang yang mereka beritakan supaya ramai,” kata Nurul lagi.
Saat ditanya pengalamannya dengan pekerja infotainment, ia mengaku tidak ada masalah pribadi. Menurutnya, dukungannya terhadap langkah yang memasukkan infotainment ke dalam tayangan non-faktual hanyalah sebagai bentuk akomodir terhadap suara masyarakat.
“Ini hanya bentuk akomodir saya terhadap keluhan masyarakat, tidak ada kekecewaan pribadi. Saya bersyukur hubungan saya dengan teman-teman infotainment selama ini tidak ada masalah,” ujarnya.
| Arie Firdaus |