Iklan
TEMPO Interaktif, DENPASAR - Eks Pangkostrad Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menilai, hak pilih bagi TNI belum saatnya diberikan dengan melihat kesiapan TNI dan kondisi politik saat ini. Bila diberikan tergesa-gesa, dia khawatir hak itu akan menjadi beban bagi TNI.
“Bisa dibayangkan bila terdapat perbedaan pilihan antara komandan dan prajuritnya,” ujarnya, Rabu (14/7), usai penutupan Munas HKTI ke VII di Sanur, Denpasar.
Dia menilai posisi TNI saat ini sudah tepat, yakni sebagai pelindung bagi semu golongan dan kelompok tanpa melihat partai politiknya. “Nanti mungkin bisa diberikan setelah beberapa pemilu lagi,” ujarnya yang mengaku akan berdiskusi dengan sejumlah seniornya di TNI mengenai masalah ini.
Dengan melihat perbandingan di negara-negara lain, menurut Prabowo, suara dari TNI juga kurang signifikan untuk mempengaruhi proses demokrasi melalui Pemilu. Sebab, jumlahnya sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah rakyat yang memiliki hak pilih.
ROFIQI HASAN
Iklan
