TEMPO Interaktif, Kupang - Sebanyak tujuh titik semburan lumpur disertai aroma belerang di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai membentuk kawah.
"Ada kemungkinan semburan lumpur ini dapat membentuk kawah yang besar, karena titik semburan sangat berdekatan dan kemungkinan akan ada lokasi semburan baru," kata Herry Purnomo, ahli geologi Badan Mitigasi Vulkanologi dan Geologi Bandung usai meninjau lokasi lumpur di Kupang, Kamis (8/7).
Baca Juga:
Untuk meneliti masalah ini, pemerintah Kabupaten Kupang mendatangkan dua ahli geologi dari BMVG Bandung. Kedua hali geologi ini akan mengambil contoh lumpur untuk diteliti. "Sampel semburan lumpur tersebut akan dibawah ke laboratorium untuk diteliti, dan secepatnya diinformasikan ke pemerintah daerah," katanya.
Berdasarkan pantauan awal, kata dia, kemungkinan semburan terjadi diakibatkan oleh patahan lapisan tanah.
Berdasarkan peta Geologi, Pulau Timor ini memiliki patahan lapisan tanah yang cukup banyak sehingga terjadi pergeseran yang dapat menimbulkan semburan lumpur.
Karena itu, ia menghimbau agar pemerintah dan masyarakat tidak ada pembangunan dan penambangan di sekitar lokasi semburan. "Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ely, warga Kecamatan Sulamu mengatakan, kedalaman pusat semburan bervariasi dari satu meter dan ada yang mencapai belasan meter. Sedangkan diameter pusat semburan dari hari ke hari semakin melebar. "Paling lebar berada di Dusun III, Desa Pantai Beringin dengan diameter mencapai 1,5 meter dan kedalaman mencapai belasan meter," kata Ely.
YOHANES SEO
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Rumah Judi Terpengaruh Ramalan Paul
Polri dan Tempo Sepakat Berdamai
Fans Argentina Bertekad Merebus Gurita Peramal
Rooney, Pemain Bertampang Terjelek di Piala Dunia 2010
CNN Pecat Editor Senior Karena Puji Ulama Libanon di Twitter
Tama, Aktivis ICW, Dipepet Dua Sepeda Motor dan Mobil