Dua dari tiga akses sekolah digembok dengan rantai besi. Di depan dua gerbang yang menghadap jalan Cibaduyut, terpasang papan bertuliskan "Pemagaran tanah hak milik ahli waris." "Penyegelan itu dilakukan Rabu pekan lalu," kata Kepala SD Bojongloa 1 Yani Kusmayani di sekolah, Rabu (7/7).
Menurut Yani, murid di 6 SD tersebut menjadi tempat belajar sekitar 1.500 siswa. Para kepala sekolah menyayangkan tindakan tersebut dan minta gerbang kembali dibuka oleh ahli waris. "Sekolah ini bukan bisnis tapi untuk masyarakat. Ahli waris tolong mengerti," ujarnya.
Kasus penyegelan tersebut ikut mengkhawatirkan orang tua. Lina misalnya, mengatakan baru tahu ada sengketa tanah sekolah itu hari ini ketika ingin mendaftarkan anaknya. "Tahu begini saya pikir-pikir, bagaimana nanti kalau ada apa-apa di tengah jalan," katanya di SD Bojongloa.
Sejauh ini belum diketahui jelas ihwal sengketa tanah yang berujung ke penyegelan gerbang komplek SD Bojongloa ini. Dua kepala sekolah yang ditemui Tempo menolak memberi keterangan.
ANWAR SISWADI