Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat, Syafrial Romeo mengatakan, peningkatan trayek dilakukan karena permintaan masyarakat, terutama pedagang dan pegawai.
”Karena murah pegawai yang tinggal di Padang tapi bekerja di Pariaman atau sebaliknya sekarang mulai beralih naik kereta api, begitu juga pedagang yang membawa dagangannya ke Padang, sebagian besar naik dan turun di Stasiun Tabing Padang,” kata Syafrial Romeyo, Jumat (2/7).
Tarif kereta api ini jauh lebih murah karena hanya Rp. 2.500 dibandingkan tarif bus Padang-Pariaman sebesar Rp. 10.000. Tarif kereta api ini bisa lebih murah karena disubsidi pemerintah sekitar Rp.3.000 per penumpang sesuai okupasi untuk layanan transportasi masyarakat.
Satu trip KA jurusan Padang - Pariaman ini dilengkapi dengan 5 gerbong dan memiliki kapasitas 200 hingga 300 penumpang. Saat ini okupasi penumpang 50 hingga 60 persen per trip.
Jadwal baru kereta api ini adalah (berangkat dari Stasiun Simpang Haru Padang, KA 1 berangkat dari Padang pukul 06.00 WIB dan tiba di Pariaman pukul 09.10 WIB. KA 2 berangkat pukul 08.40 WIB tiba 10.50 WIB. KA 3 berangkat pukul 13.30 WIB tiba 15.40 WIB. KA 4 berangkat pukul 16.20 WIB tiba pukul 18.30 WIB.
Sebaliknya dari Stasiun Pariaman ke Stasiun Simpang Haru Padang. KA 1 berangkat pukul 06.10 WIB dan tiba 08.20 WIB. KA 2 berangkat 08.50 WIB tiba 11.00 WIB. KA 3 berangkat 13.40 WIB tiba 15.50 WIB. KA 4 berangkat 16.30 WIB tiba 18.40 WIB.
”Kedua kereta api akan berpapasan di Stasiun Lubuk Alung, lama perjalanan 2 jam 10 menit karena kecepatan hanya 30 sampai 40 km per jam,” katanya.
Febrianti