Hingga berita ini diturunkan, para tamu yang ingin menyatakan belasungkawa terus mengalir. Alhasil, sekitar 300 meter dari rumah duka penuh dengan mobil para tamu. Dari daftar hadir terdapat nama-nama seperti pengusaha Dali Tahir, pasangan pengusaha keturunan India Marimutu Manimaren dan Marimutu Sinivasan, Profesor Widjojo Nitikusumo beserta istrinya, bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta Eddy Nalapraya, tokoh Petisi 50 Kemal Idris, pengusaha Ciputra dan tokoh Poros Tengah, Fuad Bawazier. Selain itu juga tampak mantan Menteri Pendidikan Fuad Hasan dan mantan Wakil Presiden Try Soetrisno.
Sementara itu, kepada pers, putra Sumitro lainnya, Prabowo Subianto, mengatakan, dirinya berada di samping ranjang ayahnya ketika Sumitro menghembuskan napas terakhir. Menurut dia, ayahnya adalah orang yang konsisten terhadap nilai persatuan dan kesatuan. Sumitro pun dikatakan selalu berpihak kepada rakyat dengan konsep ekonomi kerakyatannya.
Sebelum meninggal, lanjut Prabowo, Soemitro sempat menyatakan keprihatinannya terhadap keutuhan bangsa. Ia pun berharap agar tokoh-tokoh politik yang berbeda pendapat bisa tetap saling bersahabat dalam kerangka merah putih.
Ketika ditanya apakah keluarga Cendana sudah menyampaikan belasungkawanya, ia hanya berkata pendek,“Tengah malam tadi.” Sedangkan soal pemakaman, Prabowo mengatakan, ayahnya berpesan agar dimakamkan dengan cara dan di tempat sederhana. Menjalankan pesan itu, pihak keluarga pun memilih TPU Karet Bivak Blok A III sebagai tempat persemayaman terakhir begawan ekonomi ini. (Kurie Suditomo)