Malangnya, akibat keterbatasan biaya, proses persalinan bayi yang terlahir secara prematur itu hanya mendapatkan perawatan seadanya di RSU Cianjur.
Bayi malang yang kemudian diberi nama Sentia ini merupakan anak kelima dari pasangan Sunarya, 57 tahun, dan Sendi, 28 tahun, warga Kampung Susukan Desa Susukan Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Menurut Sunarya, saat dilahirkan anaknya mengalami kelainan di bagian perutnya. "Kulit bagian perutnya hanya merupakan selaput tipis sehingga ususnya keluar," ujar Sunarya di RSU Cianjur, Selasa (15/6) malam.
Sunarya menambahkan, ia tak menyangka anaknya akan terlahir dengan memiliki kelainan. Sebab, empat orang anaknya yang lain terlahir secara normal. "Saya hanya berharap ada pihak yang mau membantu membiayai operasi anak saya agar bisa hidup dengan normal," imbuh Sunarya.
Sementara itu, menurut salah seorang anggota tim medis RSU Cianjur, pihaknya akan merujuk bayi bernama Sentia ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. "Sebab di RSU Cianjur tidak ada perlengkapan untuk melakukan operasi terhadap bayi tersebut," ujarnya singkat.
DEDEN ABDUL AZIZ