TEMPO Interaktif, Bandung - Upaya pemerintah memindahkan guru ke wilayah terpencil di Indonesia belum berjalan mulus. Dari kebutuhan sekitar 80 ribu, kini baru ada 30 ribu guru di daerah pelosok. Pemerintah masih kekurangan banyak guru tingkat sekolah dasar.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, dari 2,6 juta guru di Kementerian Pendidikan Nasional, sebagian besar menumpuk di perkotaan. "Sebanyak 68 persen sekolah di kota kelebihan guru," katanya di Bandung, Sabtu (5/6).
Iming-iming tunjangan setara gaji dan perumahan belum cukup sebagai daya tarik agar guru mau mengajar anak-anak di daerah terpencil. Kementerian sejauh ini sudah membayar bantuan bagi 30 ribu guru di daerah terpencil. "Sebagian besar (guru) sudah ada di sana, dan sebagian yang tertarik (pindah) karena ada tunjangan," katanya.
Menurut Fasli, hambatan pemindahan guru dari perkotaan ke pelosok umumnya disebabkan oleh sulitnya anak-anak para guru melanjutkan sekolah. Misalnya ketiadaan sekolah menengah pertama di dekat sekolah dasar tempat guru mengajar. Alasan yang sama diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyudin Zarkasi.
Dia mengatakan ribuan guru masih dibutuhkan untuk mengajar di pelosok Jawa Barat selatan. Di sana, akses pendidikan masih sulit. "Sejauh ini kita sifatnya baru meminta relokasi guru ke daerah terpencil, belum jadi kebijakan (yang memaksa)," katanya.
ANWAR SISWADI