Saat ini, menurut dia, jumlah guru di NTT sebanyak 60.603 orang, sedangkan kebutuhan guru mencapai 65 ribu lebih guru. Bahkan, dari jumlah guru yang ada, hanya 15.626 guru atau 25,78 persen yang berkualifikasi pendidikan sarjana dan diploma empat, sedangkan sisanya masih berijazah SMA hingga diploma tiga.
Dia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan guru di NTT melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD). Saat ini Pemerintah Provinsi NTT memprioritaskan penerimaan CPNSD untuk tenaga pendidikan dan kesehatan.
Pada penerimaan CPNSD tahun 2009 lalu, kata dia, 21 kabupaten/kota mengalokasikan penerimaan guru di wilayah masing-masing antara 150 sampai 200 orang, sehingga jumlah guru bertambah sekitar 8000 ribu orang. Namun, jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan guru di daerah ini. "Saya optimis kekurangan guru dapat teratasi dengan penerimaan CPNSD setiap tahunnya," kata dia.
Namun, ia menyesalkan rendahnya minat masyarakat menjadi guru di NTT, karena formasi tenaga guru yang dibuka pada penerimaan CPNSD tidak terpenuhi. Karena itu, ia pihaknya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk melahirkan tenaga guru yang siap pakai. "Lulusan tenaga guru kurang, padahal kita membutuhkan banyak guru, namun tidak terisi," katanya.
YOHANES SEO