TEMPO Interaktif, Semarang - Puluhan warga yang dikoordinir Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng hari ini menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati mundurnya rencana pendirian pabrik PT Semen Gresik yang semula akan dibangun di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng yang juga keturunan sedulur sikep, Gunretno, menyatakan peringatan perlu dilakukan guna mengenang gagalnya pendirian pabrik PT Semen Gresik di Sukolilo. "Sejak awal kami gigih menolak karena pabrik akan merusak lingkungan," kata Gunretno, Ahad (16/5).
Dalam acara kali ini, Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng membagi-bagi pohon kepada masyarakat untuk ditanam. Selain itu, mereka juga menggelar acara selamatan agar keberlangsungan lingkungan di sekitar Pegunungan Kendeng bisa terus tetap terjaga.
Setalah menanam pohon dan menggelar ritual selamatan, warga melakoni jalan santai dari sebelah timur Dukuh Curuk menuju ke mata air Gua Wareh. Acara kali ini juga dimeriahkan pentas barongan Gembong Kami Joyo.
PT Semen Gresik tahun lalu akhirnya menunda realisasi pembangunan pabriknya di Sukolilo karena kerasnya penolakan warga setempat. Padahal, kala itu pabrik dengan nilai investasi hingga Rp 3,5 triliun tersebut sudah tinggal pemancangan karena berbagai dokumen seperti analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) juga sudah dipersiapkan.
Namun, karena warga menolak, PT Semen Gresik bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutuskan untuk menunda pemancangan.
Hingga kini, belum diperoleh kepastian kapan PT Semen Gresik akan melakukan upaya untuk mendirikan pabrik semen di Sukolilo.
ROFIUDDIN