Saat ini para pedagang sudah mulai berdatangan dengan jalan kaki sejauh satu kilometer dari Pasar Raya menuju dan memenuhi halaman kantor DPRD Padang, Jalan Sawahan. Selain pedagang, juga turut serta puluhan supir angkutan kota yang ikut berunjuk rasa karena jalur angkot ke Pasar Raya ditutup seng untuk pasar darurat oleh pemerintah kota Padang.
Wakil Ketua Forum Warga Kota, Budi Syahrial mengatakan unjuk rasa ditujukan kepada anggota DPRD Padang karena Februari lalu anggota dewan melalui sidang paripurna sudah memutuskan pembongkaran 1.100 kios darurat yang ada di Jalan Pasar Baru dan Jalan Pasar Raya.
“Namun sudah tiga bulan Pemerintah Kota Padang belum juga membongkarnya, sedangkan DPRD Padang tidak mampu menegakkan keputusannya sendiri, mereka terlihat lemah terhadap Pemkot Padang,” kata Budi Syahrial, (12/5).
Ia mengatakan jika kios darurat tidak juga dibongkar dan dipindahkan, pedagang Pasar Raya akan terus berunjuk rasa ke DPRD Padang setiap dua hari. Selain itu Forum Warga Kota juga menolak Pemerintah Kota Padang menjadikan Pasar Raya menjadi Perusahaan Daerah karena hal itu akan merugikan pedagang.
Aksi demonstrasi pedagang ini telah berlangsung sejak dua gedung Pasar Inpres di Pasar Raya Padang roboh karena gempa 30 September 2009. Pada pedagang korban gempa dibuatkan kios darurat di jalan depan Pasar Raya.
Namun pedagang menuntut Pemerintah Kota Padang membongkar 1.100 kios darurat yang dibangun karena membuat pasar tak teratur, sehingga pembeli menurun karena kondisi Pasar Raya yang sumpek, becek, dan kotor.
FEBRIANTI