Anak kedua pasangan suami isteri Teguh Supriyono, 38 tahun, dan Dinem Sri Wahyuni, 34 tahun, itu mengalami kelainan saluran air kencing yang diduga tergolong hipospadia. Bayi yang lahir pada 17 April 2010 itu harus menjalani operasi ketika usianya mencapai enam bulan agar pembuangan air kencingnya normal.
Lubang penis Rouf tertutup selaput tipis. Air kencing dikeluarkan melalui lubang kecil di bagian bawah antara penis dan kantung kemaluan atau kantung buah zakar (scrotum).
Kedua orang tua Rouf, warga Dusun Wates, Kecamatan Panekan, seperti pengamatan TEMPO, tergolong tak mampu. Ayah Rouf, Teguh hanya mengandalkan penghasilan dengan membuka warung kopi, sedangkan sang isteri tidak bekerja.
Hari ini, Rouf kembali menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono Madiun. Di antaranya pemeriksaan oleh dokter ahli urologi. Sementara itu, dokter spesialis anak dr Meddy Ramadhan memperkirakan Rouf mengalami kelainan yang disebut genitalia ambiguous. “Setelah melihat fotonya, kemungkinan mempunyai kelainan yang diberi nama genitalia ambiguous atau istilah sekarang disorder of sex differentiation,” katanya.
Menurutnya hal ini ditandai adanya bentukan seperti penis yang disebut phallus, adanya hipospadia, dan buah zakar (skrotum) yang dangkal. ISHOMUDDIN.