TEMPO Interaktif, Surabaya - Kerja sama perdagangan ASEAN-Cina (ACFTA) membuat banyak industri kecil di Jawa Timur terancam gulung tikar. “Kita kurang siap dan nyaris tidak mampu bertahan,” kata Ketua Forum Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Timur Nurcahyadi, Senin (19/4).
Kurangnya sosialisasi, menurut dia, menjadi salah satu faktor ketidaksiapan pelaku UKM dalam menghadapi ACFTA. Apalagi, di sektor tertentu, seperti sepatu, bahan bakunya masih menggantungkan sepenuhnya dari bahan baku Cina.
Dengan bahan baku dari Cina, biaya produksi sepatu dipastikan masih tinggi. Akibatnya harga jual produk sepatu lokal juga akan lebih tinggi dibandingkan sepatu made in Cina.
Tak hanya sepatu, beberapa sektor lainnya, yaitu elektronika, tekstil, makanan dan minuman serta mainan anak-anak juga semakin lesu. “Sejak sebelum diberlakukannya ACFTA, industri kecil kita sudah lesu, saat ini malah semakin lesu lagi,” imbuhnya.
Untuk membangkitkan produk UKM, pihaknya minta campur tangan pemerintah dengan jalan memberikan bantuan pinjaman modal dengan suku bunga rendah.
“Bantuan modal diharapkan bisa menyuntik semangat serta memperluas pangsa pasar,” tambah dia. Selain itu, beban biaya listrik yang saat ini dinilai masih terlalu tinggi juga diminta untuk segera diturunkan.
ROHMAN TAUFIQ