Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Umat Budha Gelar Doa Perdamaian Dunia Di Candi Borobudur  

image-gnews
TEMPO/Arie Basuki
TEMPO/Arie Basuki
Iklan
TEMPO Interaktif, Magelang -Ratusan umat Budha, baik dalam dan luar negeri menggelar ritual Monlam, atau tradisi doa bersama yang telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu, di halaman candi Borobudur Magelang, Jumat (2/4) siang.

Welly Karlan, koordinator penyelenggara kegiatan mengatakan ritual itu merupakan doa bersama yang diikuti umat Budha untuk perdamaian dunia. Sesuai namanya, Monlam berasal dari kata Mon (aspirasi) dan Lam (jalan). “Jadi jalan untuk kedamaian semua makhluk,” kata dia.

Menurut dia, Monlam merupakan ritual berdoa tahunan yang dilakukan umat Budha di seluruh dunia. Ada dua tempat yang dianggap mulia untuk melakukan ritual ini. Yakni Candi Borobudur di Magelang Indonesia dan satu lainnya tempat kelahiran sang Budha di India.

Dia mengatakan ada 150 pemeluk Budha yang mengikuti Monlam. Sebanyak 30 diantaranya berasal dari luar negeri. Mereka berdoa dengan dipimpin oleh 36 Bikhu. Rencananya, rangkaian acara ini akan digelar selama tiga hari, hingga Minggu (4/4) besok.

Monlam pada tahun 2010 ini, kata dia, merupakan yang kedua kalinya digelar di Borobudur. Jumlah pesertanya tercatat lebih sedikit dibanding dengan tahun 2009 sebelumnya. “Tahun kemarin ada 200 orang (peserta),” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilihan Borobudur sebagai lokasi Monlam oleh umat Budha, kata dia, bukan tanpa alasan. Dalam sejarah, Borobudur diyakini merupakan pusat kedudukan dari Jowo Serling Pa, guru Athisa (seorang tokoh agama Budha di dunia). Athisa melahirkan satu aliran dalam agama Budha, yakni Vajnayana atau lebih dikenal sebagai Tantrayana. Aliran ini kini berpusat di Tibet.

Bhiksu Badra Suci, seorang Bhiksu sekaligus pakar tentang Borobudur, mengatakan meski dianggap tempat suci oleh umat Budha, namun Candi Borobudur bukan merupakan tempat ibadah. Borobudur merupakan sebuah monumen (mandala).

“Jadi bukan seperti Vihara,’ kata dia. Borobudur, kata dia, adalah sebuah monumen yang merupakan tempat untuk menggali nilai kemanusian seperti yang diajarkan oleh sang Budha.


ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peringatan Waisak 2023, Ribuan Umat Budha dari Seluruh Penjuru Dunia akan Padati Candi Borobudur

1 Juni 2023

Sejumlah biksu yang mengikuti ritual Thudong saat melintasi Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 28 Mei 2023. Sebanyak 32 biksu dari Thailand akan melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur untuk menyambut Hari Raya Waisak pada 4 Juni mendatang. ANTARA/Aji Styawan
Peringatan Waisak 2023, Ribuan Umat Budha dari Seluruh Penjuru Dunia akan Padati Candi Borobudur

Peringatan Waisak 2023 di Candi Borobudur akan dihadiri umat budah dari seluruh penjuru Dunia.


Mahfud Md Tegaskan Pemerintah Akan Awasi Penyaluran Bansos

30 Juli 2021

Menko Polhukam Republik Indonesia, Mahfud MD memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan kerja pada Jaksa Agung ST Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk berkoordinasi serta membahas penanganan sejumlah kasus korupsi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Mahfud Md Tegaskan Pemerintah Akan Awasi Penyaluran Bansos

Mahfud Md menyatakan realisasi anggaran untuk penanggulangan Covid-19 belum maksimal. Pemerintah juga akan awasi penyaluran bansos.


Festival Ceng Beng, Makna di Balik Bau Pembakaran saat Kremasi

5 April 2018

Tempat sembahyang pada Festival Cheng Beng di Krematorium Cilincing, Jakarta 1 April 2018. Tempo/ANASTASIA DAVIES
Festival Ceng Beng, Makna di Balik Bau Pembakaran saat Kremasi

Puncak Festival Ceng Beng jatuh pada hari ini, 5 April 2018. Namun atmosfirnya sudah terasa 10 hari sebelum acara puncak.


Waisak 2017, Ini Pesan Biksu Wongsin Labhiko dari Candi Borobudur

11 Mei 2017

Sejumlah umat Buddha membawa Api Dhamma setelah prosesi pengambilan dari sumber Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, 9 Mei 2017. Prosesi pengambilan api abadi yang akan disemayamkan di Candi Mendut dan akan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur pada puncak prosesi tersebut merupakan rangkaian dari ritual jelang hari raya Waisak. ANTARA FOTO
Waisak 2017, Ini Pesan Biksu Wongsin Labhiko dari Candi Borobudur

Biksu Wongsin Labhiko dalam tuntunan sebelum meditasi Waisak menuturkan kehidupan tidak cukup dengan keinginan dan waktu tidak cukup bagi kebutuhan.


Begini Detik-detik Hari Raya Waisak di Candi Borobudur  

11 Mei 2017

Biksu dibantu panitia menata bunga altar di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, 10 Mei 2017. Persiapan tersebut dilakukan untuk menyambut rangkaian ritual menjelang detik-detik hari raya Waisak 2561 BE/2017. ANTARA FOTO
Begini Detik-detik Hari Raya Waisak di Candi Borobudur  

Ribuan umat Buddha mengikuti detik-detik Waisak di pelataran Candi Borobudur pada Kamis, 11 Mei 2017, pukul 04.42.09 WIB, ditandai pemukulan lonceng 3x.


Waisak 2561, Tokoh Buddha Ingatkan Cinta Kasih dan Jaga Toleransi

11 Mei 2017

Sejumlah Biksu melaksanakan prosesi Pindapata atau mengumpulkan sumbangan dari warga di sepanjang jalan Pemuda Kota Magelang, Jateng, 10 Mei 2017. Prosesi Pindapata tersebut dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2561 B.E/2017 yang jatuh pada hari Kamis (11/5) dan dipusatkan di Candi Borobudur. ANTARA FOTO
Waisak 2561, Tokoh Buddha Ingatkan Cinta Kasih dan Jaga Toleransi

Tokoh agama Buddha di Bali, Sudiarta Indrajaya, mengingatkan umat Buddha menyebarkan rasa cinta kasih untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar-umat.


Masyarakat dan Turis Antusias Lihat Prosesi Waisak di Borobudur

10 Mei 2017

Sejumlah Biksu melaksanakan prosesi Pindapata atau mengumpulkan sumbangan dari warga di sepanjang jalan Pemuda Kota Magelang, Jateng, 10 Mei 2017. Prosesi Pindapata tersebut dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2561 B.E/2017 yang jatuh pada hari Kamis (11/5) dan dipusatkan di Candi Borobudur. ANTARA FOTO
Masyarakat dan Turis Antusias Lihat Prosesi Waisak di Borobudur

Banyak warga dan turis nusantara dan mancanegara berdiri di tepi jalan Candi Mendut ke Taman Candi Borobudur antusias menyaksikan prosesi Waisak 2017.


Prosesi Waisak, Ribuan Umat Budha Jalan Kaki Mendut-Borobudur  

10 Mei 2017

Sejumlah Biksu membawa kendi berisi air suci yang diambil dari Umbul Jumprit Temanggung melakukan pradaksina atau berjalan mengelilingi candi saat prosesi penyemayaman Air Suci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, 8 Mei 2017. Posesi penyemayaman air suci yang menjadi simbol pembersih diri dan sumber kehidupan itu merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Waisak 2561 BE. ANTARA FOTO
Prosesi Waisak, Ribuan Umat Budha Jalan Kaki Mendut-Borobudur  

Ribuan umat Buddha dan ratusan biksu melakukan prosesi Waisak dengan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Agung Borobudur, Magelang, hari ini.


Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.


Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.