TEMPO Interaktif, Denpasar - Bali, saat ini, kekurangan 9000 guru agama Hindu. Jumlah tersebut bakal bertambah karena ratusan orang memasuki masa pensiun.
Masalah itu disampaikan anggota DPRD Bali Nyoman Partha dalam pertemuan dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali di kantor Gubernur. "Ini masalah yang kronis karena menyangkut kualitas pendidikan agama Hindu," ujarnya, Selasa (29/3).
Padahal setiap tahunnya lembaga Pendidikan Tinggi Hindu mengeluarkan ratusan alumni yang siap menjadi guru agama Hindu.
Selain kurangnya pengangkatan dari Kementerian Pendidikan Nasional, kekurangan juga terjadi karena Pemerintah Provinsi dan Kabupaten memiliki anggarann terbatas. Dalam satu tahun pengangkatan, hanya ada tambahan 5-7 orang guru di setiap Kabupaten di Bali.
Menanggapi masalah itu, anggota DPD Alit Kesuma Kelakan menyatakan, masalah kekurangan guru agama itu adalah masalah yang dihadapi oleh semua daerah di Indonesia. "Ini perjuangan bersama seluruh anggota DPD," ujarnya.
Untuk di Bali menjadi sangat menonjol karena Bali adalah daerah yang mayoritas umat Hindu.
Namun anggota Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Raka Santeri menegaskan, masalah itu bisa diatasi bila wakil-wakil Bali di DPD dan DPR RI bersuara lebih keras. Selam ini, menurut dia, wakil Bali masih kurang bersuara sehingga pemerintah pusat khususnya Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama beranggapan tidak ada masalah berkaitan dengan hal tersebut. ROFIQI HASAN