TEMPO Interaktif, Blitar - Mohammad Ridwan, siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negeri Tuliskriyo I Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, hilang terseret arus Sungai Brantas saat menghabiskan hari libur bersama teman-temannya, Ahad (28/3).
Peristiwa itu terjadi saat Ridwan bersama 10 temannya bermain-main di Sungai Brantas di Desa Tuliskriyo. Sejumlah saksi mata mengatakan korban bermain air di tepi sungai yang cukup dangkal. Karena dianggap sudah biasa, para penambang pasir yang melakukan aktivitas pengerukan di kawasan itu membiarkan mereka berenang.
Malapetaka terjadi ketika sejumlah anak berteriak-teriak minta tolong sambil menunjuk ke tengah sungai. Mereka juga memanggil korban yang diketahui tenggelam saat berenang di kedalaman 10 meter. “Tidak ada yang berani menolong,” kata Agus, kakak korban saat melakukan pencarian bersama warga di lokasi kejadian, Ahad (28/3).
Menurut dia, korban memang terbiasa menghabiskan hari libur sekolah di Sungai Brantas. Karena itu tidak satupun warga maupun penambang pasir yang mengingatkan mereka saat bermain air di tepi sungai. “Entah mengapa adik saya ke tengah sendirian,” kata Agus.
Hingga saat ini warga dan aparat Kepolisian Sektor Sanankulon masih melakukan pencarian. Diduga korban telah terseret arus sungai Brantas yang cukup deras di musim penghujan ini. “Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran Polsek di sepanjang sungai,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sanankulon Ajun Komisaris Polisi Sudiatmaji.
HARI TRI WASONO