TEMPO Interaktif, Madiun - Bayi perempuan dengan berat 0,75 kilogram dan panjang sekitar 25 centimeter yang lahir di Madiun, Senin lalu (22/3), hingga ini (24/3) masih bertahan hidup. Kini dia dirawat intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, Kabupaten Madiun.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sogaten, Kota Madiun, dr Moh Samhan, kelahiran bayi imatur ini akibat gangguan dari alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) yang dipasang dalam leher rahim sang ibu. “Ini dapat dibuktikan dari IUD pada plasenta,” katanya.
Samhan menjelaskan bayi itu dilahirkan pada saat usia kehamilannya belum cukup. Karena si ibu mengalami pendarahan, maka bayi itu harus dilahirkan. Yang terpenting saat ini adalah mempertahankan kehidupan bayi. "Kemungkinan peluang hidup bagi bayi imatur ini 50 persen, akrena organ vital bayi belum berkembang sempuran," ujar Samhan.
Bayi tersebut merupakan anak kedua dari pasangan Rusmini dan Sarwo, warga Dusun Kedung Dawung, Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan usia kehamilan sekitar 25 minggu atau enam bulan satu mingggu. Rusmini melahirkan bayinya di RSUD Sogaten, Kota Madiun. Karena kondisinya imatur, bayi itu dirujuk RSUD Caruban.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Sogaten, Kota Madiun, dr Wahyu Hety, mengatakan untuk kasus bayi seperti ini diperlukan perawatan khusus. “Tim medis masih memantau asupan makanan, oksigen, dan mengontrol suhu tubuhnya serta perkembangan organ vital seperti paru-paru, otak, dan lainnya,” kata Wahyu.
ISHOMUDDIN